GP Anshor Bandung Sebut Hizbut Tahrir Hendak Mengganti Pancasila

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 13 April 2017 19:08 WIB

Dosen, mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta berunjuk rasa menolak Hizbut Tahrir Indonesia, Jumat 17 Juni 2016.

TEMPO.CO, Bandung - Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Bandung meminta polisi dan pemerintah tidak memberikan izin keramaian Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Acara HTI akan berlangsung di sejumkah kota di Indonesia, termasuk tablig akbar dan pawai di Kota Bandung.

Rencananya, HTI menggelar serangkaian acara memperingati Isra Miraj 1438 Hijriah di Kota Bandung pada 19 April 2017. HTI juga hendak pawai dari Jalan Jakarta menuju Monumen Perjuangan Kota Bandung.

Simak: Zikir dan Doa Bersama di Surabaya, NU Ajak Jaga Islam Moderat

"Mereka mengampanyekan gerakan khilafah. Apabila mereka besar mereka akan melakukan makar. Mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah," ungkap Ketua GP Anshor Kota Bandung, Abdul Rozak,, Kamis, 13 April 2017.

Rozak mengatakan, telah melakukan audiensi dengan pihak Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. Rozak menilai, gerakan HTI apabila dibiarkan akan berdampak buruk pada keutuhan NKRI. "Membahayan kesatuan dan persatuan bangsa," kata Abdul saat menggelar aksi penolakan HTI di halaman Gedung Sate Kota Bandung.


Baca: Jubir Hizbut Tahrir: Tuduhan GP Ansor Kami Anti-NKRI Tak Mendasar

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus, menjelaskan pihaknya sudah melarang kegiatan HTI di Kota Bandung. Alasannya, kegiatan HTI diprotes sejumlah ormas di Jawa Barat, salah satunya PB Nahdlatul Ulama dan GP Anshor. "Apabila dilaksanakan berpotensi menimbulkan konflik, yang dapat mengancam keselamatan jiwa maupun materil para peserta," ujar Yusri kepada Tempo.

Tak hanya di Kota Bandung, aksi penolakan terhadap kegiatan HTI pun telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Seperti di Kabupaten Tulungagung dan Makassar.

Massa HTI yang sedang melakukan pawai pada Sabtu, 1 April 2017, dihadang anggota Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama. Mereka menurunkan paksa bendera khalifah, yang dibawa anggota HTI, hingga nyaris terjadi keributan. Penolakan terhadap HTI juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur, pada awal bulan ini oleh GP Ansor.

Baca: Ditolak Banser NU, Aksi Hizbut Tahrir di Surabaya Dibatalkan

Juru bicara HTI Ismail Yusanto menyesalkan pernyataan GP Ansor. “Bagaimana bisa HTI mengancam NKRI, HTI bukan gerakan separatisme,” kata Ismail saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 April 2017. Ismail menegaskan, HTI tak mungkin menyebarkan paham anti-NKRI, Pancasila, dan UUD 1945.

Gerakan yang diusung HTI, menurut Ismail, yaitu dakwah supaya Islam menjadi ajaran yang mengajak kepada kebaikan. Lagipula dakwah yang dilakukan oleh HTI dilindungi oleh undang-undang.

Menurut Ismail, ancaman yang nyata saat ini adalah korupsi, liberalisme, neo imperialisme, narkoba, moralitas, dan kriminalitas. Sementara itu gerakan HTI tidak ada yang mengarah ke sana. Ismail berharap sesama Muslim tidak saling menuding tanpa alasan yang mendasar. “Kami menilai secara jujur, jangan sampai temen sendiri dituding dengan tudingan tidak mendasar.”


IQBAL LAZUARDI S | DANANG FIRMANTO

Video Terkait:
Keluarga Besar NU Kota Bandung Tuntut Bubarkan HTI
Banser dan GP Ansor Bubarkan Acara HTI di Semarang

Berita terkait

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

1 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Meriahnya Malam Takbiran di Kota Batam, Ada Pawai Kendaraan Hias

18 hari lalu

Meriahnya Malam Takbiran di Kota Batam, Ada Pawai Kendaraan Hias

Kendaraan hias yang dibuat para peserta pawai Kota Batam berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk tanjak Melayu, masjid, hingga kapal.

Baca Selengkapnya

Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

49 hari lalu

Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

Pawai ogoh-ogoh adalah salah satu rangkaian acara sebelum merayakan hari raya Nyepi yang penuh makna. Ini jadwal pawai ogoh-ogoh dan rutenya.

Baca Selengkapnya

NU Ingin Pasang Stiker di 169 Ribu Rumah di Depok, Ini Maksudnya

16 Desember 2023

NU Ingin Pasang Stiker di 169 Ribu Rumah di Depok, Ini Maksudnya

Apa yang dilakukan di Kota Depok serentak dilakukan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dengan pemasangan stiker seluruhnya di 2,7 juta rumah.

Baca Selengkapnya

UGM Bersiap Gelar Nitilaku 2023, Usung Tema Kenduri Kebangsaan

14 Desember 2023

UGM Bersiap Gelar Nitilaku 2023, Usung Tema Kenduri Kebangsaan

Pada 11 tahun silam, Nitilaku diiisi pawai budaya para alumni UGM dari Siti Hinggil Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju UGM di Bulaksumur.

Baca Selengkapnya

Terancam Disiplin PKB, Yaqut Mengaku Belum Dapat Surat Panggilan

2 Oktober 2023

Terancam Disiplin PKB, Yaqut Mengaku Belum Dapat Surat Panggilan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan belum mendapat surat dari PKB soal rencana pendisiplinan dirinya.

Baca Selengkapnya

Gibran Kenakan Kostum Juru Parkir Saat Pawai Pembangunan Solo

19 Agustus 2023

Gibran Kenakan Kostum Juru Parkir Saat Pawai Pembangunan Solo

Gibran dan Jan Ethes mengikuti jalannya pawai dengan menaiki kendaraan taktis (rantis).

Baca Selengkapnya

Menjelang Pawai Tahunan, Kelompok Lingkungan Suarakan Tuntutan Bebas Plastik

28 Juli 2023

Menjelang Pawai Tahunan, Kelompok Lingkungan Suarakan Tuntutan Bebas Plastik

Pawai Bebas Plastik 2023 akan diadakan pada Minggu, 30 Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

50 Orang Ditangkap Buntut Pawai Pride LGBT di Istanbul

26 Juni 2023

50 Orang Ditangkap Buntut Pawai Pride LGBT di Istanbul

Polisi Turki menahan sedikitnya 50 orang setelah komunitas LGBT Istanbul mengadakan pawai Pride.

Baca Selengkapnya

Cara Yogyakarta Angkat Sejarah Kotagede yang Jadi Ibu Kota Pertama Mataram Islam

29 Mei 2023

Cara Yogyakarta Angkat Sejarah Kotagede yang Jadi Ibu Kota Pertama Mataram Islam

Peserta pawai Alegoris itu berasal dari 12 sanggar seni di Kota Yogyakarta bagian selatan.

Baca Selengkapnya