Novel Baswedan Diserang, Mahasiswa Bali Demo Teatrikal Penyiraman

Reporter

Kamis, 13 April 2017 12:57 WIB

Puluhan mahasiswa di Bali yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Denpasar melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Bali untuk menuntut pengungkapan pelaku kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, 13 April 2017. BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Denpasar - Teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, menimbulkan reaksi dari kalangan mahasiswa. Di Bali, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Denpasar berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah Bali menuntut pihak kepolisian segera menemukan pelaku teror itu.

"Kami di sini ingin berbicara kebenaran. Jangan takut oleh intimidasi dan teror yang ingin melemahkan semangat berjuang KPK." kata Umbu Aden, mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Warmadewa, dalam orasinya, Kamis, 13 April 2017. "Penyidik KPK diteror. Ada upaya dari tikus-tikus berdasi yang ingin kasus mereka tidak terungkap."

Baca juga: Kasus Novel Baswedan, Kapolri: Pelaku Tak Diungkap Agar Tak Kabur

Unjuk rasa itu juga menampilkan aksi teatrikal penyiraman air keras terhadap Novel. Para mahasiswa juga menyanyikan lagu grup musik grunge asal Bali, Navicula, yang berjudul Mafia Hukum. "Konsep ini sebagai gambaran betapa keji penyiraman (air keras) itu, agar kepolisian segera mengusut tuntas, menangkap, dan mengungkap otak dari teror terhadap Novel Baswedan," ujar koordinator aksi, Alyu Prayitno Umbu Makaborang.

Alyu menjelaskan, aksi ini direncanakan satu hari setelah muncul banyak pemberitaan di media terkait dengan teror penyiraman air keras terhadap Novel. "Kami langsung berkumpul dan berdiskusi terkait dengan aksi ini. Novel Baswedan adalah penyidik KPK yang berintegritas," tuturnya.

Puluhan mahasiswa GMKI Denpasar itu berasal dari berbagai perguruan tinggi di Bali, di antaranya Universitas Warmadewa, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Udayana, Universitas Dhyana Pura, Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Saraswati, dan Universitas Dwijendra.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat pulang setelah melakukan salat subuh berjemaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa lalu. Air keras itu mengenai wajah dan mata Novel.

BRAM SETIAWAN

Video Terkait:
Sejumlah LSM Gelar Aksi Solidaritas untuk Novel Baswedan di Depan Gedung KPK
Aktivis Makassar Kecam Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan



Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

4 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

5 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

14 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya