Novel Baswedan Diserang, Jurnalis Gelar Aksi Empati di Gedung KPK  

Reporter

Rabu, 12 April 2017 23:03 WIB

Jurnalis dan pegawai KPK Gelar Aksi Empati untuk Novel Baswedan di halaman Gedung KPK, Rabu, 12 April 2017. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 jurnalis dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi bersama-sama menggelar aksi di depan gedung KPK, mendoakan Novel Baswedan yang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit di Singapura, Rabu malam, 12 April 2017.

Novel Baswedan adalah seorang penyidik senior KPK. Dia terkenal setelah dikriminalisasi lantaran menggarap kasus simulator SIM. Teror berulang kali memburunya. Diancam, dipidana, hingga ditabrak, pernah dialami Novel. Terakhir, Selasa kemarin, 11 April 2017, dia disiram air keras oleh orang tak dikenal sehingga sebagian wajah dan matanya terluka.

Baca: Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

'Novel adalah kami' menjadi semboyan para pewarta saat menggelar aksi. Sebagai jurnalis yang kerap meliput isu korupsi, mereka berempati karena penyerangan Novel adalah bentuk intimidasi pada KPK.

"Mungkin Novel sakit, tapi semangatnya tidak pernah luntur, benar kawan-kawan?" kata Mario Pasaribu, wartawan senior yang memimpin orasi. Pertanyaannya dijawab peserta aksi dengan semangat, "Betuuul!"

Acara yang digelar pukul 20.30 di halaman Gedung KPK itu berlangsung sederhana. Jurnalis dan pegawai KPK membawa tulisan-tulisan penyemangat layaknya peserta aksi pada umumnya. Foto Novel disebar. Lingkaran lilin dinyalakan. Ada peserta aksi yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ada pula yang membacakan puisi. Meski sederhana, aksi berjalan khidmat.

Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri 2 Pelaku

"Kita ada berapa?" kata Nanang Farid Syam, Penasihat Wadah Pegawai KPK, berteriak pada peserta. Kini ia ganti memimpin orasi. "Kita ada berapa?" katanya lagi. Peserta menjawab, "Satuu!"

Di tengah orasinya Nanang bercerita soal pesan dari Novel yang disampaikan kepadanya. "Dalam kondisi sakit, Novel titip pesan, katanya tolong jaga semangat teman-teman," katanya. Lirih. "Kita buktikan bahwa sebiadab apa pun kita diserang, kita tetap tegak berdiri."

Nanang berharap aksi ini adalah yang terakhir kali untuk KPK. Ia berharap tak ada lagi empati yang perlu diberikan untuk KPK karena tragedi. Dan, ia meminta agar semua masyarakat tak perlu takut untuk menyuarakan kebenaran. "Musuh kita bukan sekadar teror. Musuh kita adalah ketakutan kita sendiri," katanya.

Baca: Novel Baswedan Berobat ke Singapura, Rumahnya Dijaga Ketat

Acara berakhir sekitar pukul 21.00. Sebelum ditutup, peserta aksi memanjatkan doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan dan keselamatan lembaga antirasuah.

Sebelum akhirnya berobat ke Singapura pada Rabu, 12 April 2017, Novel sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading dan Rumah Sakit Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta Pusat.

MAYA AYU PUSPITASARI

Video Terkait:
Sejumlah LSM Gelar Aksi Solidaritas untuk Novel Baswedan di Depan Gedung KPK
Aksi Solidaritas Novel Baswedan, Aktivis Anti Korupsi Riau Gelar Bakar Lilin dan Pembacaan Puisi

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

17 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

18 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

19 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

20 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

21 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya