Evakuasi Korban Longsor Nganjuk, Tim SAR Diminta Wasapada  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 12 April 2017 02:57 WIB

Warga membantu memasang tanda bahaya di sekitar daerah longsor Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, 9 April 2017. Longsor daerah pertanian seluas kurang lebih 3 hektar tersebut diduga menelan korban 5 orang. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Yanuar Rachmadi meminta Tim SAR mewaspadai bencana susulan setelah musibah longsor di Nganjuk, Jawa Timur. Sebab, danau sedalam 50 meter, yang terbentuk akibat longsor, sangat rawan dan sewaktu-waktu bisa jebol. “Tidak boleh sembrono, karena kalau sampai tanahnya jebol, dikhawatirkan akan memakan korban lagi,” kata Yanuar, Selasa, 11 April 2017.

Yanuar mengatakan danau itu terbentuk akibat sungai terbendung oleh material longsor. Posisinya berada di bawah tebing dan bersebelahan dengan perkebunan milik penduduk. Alat berat tidak bisa mencapai lokasi longsor karena tidak ada akses jalan. Untuk menuju tempat itu hanya bisa menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

Menurut Yanuar, upaya pencarian korban tetap dilakukan meskipun medannya tidak bagus.
“Kami tetap melakukan pencarian meski secara manual," katanya.

Baca: Pencarian Korban Longsor Nganjuk Dimulai Besok Pagi

Korban yang selamat saat ini ditampung di tenda-tenda pengungsian di lahan desa tetangga. Tempat pengungsian ini diyakini tidak rawan dan jauh dari lokasi longsor. “Tapi ada juga yang menginap di rumah saudaranya,” ujar Yanuar.

Yanuar mengatakan jumlah alat berat yang masuk di lokasi longsor juga dibatasi. Alasannya, getaran dari alat berat dinilai cukup berbahaya dan dikhawatirkan menimbulkan longsor susulan. Alat berat yang digunakan saat ini pun berukuran kecil karena faktor kondisi jalan yang sempit. “Kalau besar, tidak bisa masuk,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan penyebab longsor di Kabupaten Nganjuk adalah kondisi tanah yang terlalu subur dan mengandung banyak air. Kondisi itu membuat akar pohon tidak kuat menahan beban air dalam tanah sehingga tanah ambrol. “Sebenarnya tumbuhan di sana itu sudah jenis tumbuhan yang dapat menahan longsor, seperti jati, mangga, sengon, dan akasia,” kata Soekarwo.

Baca: Longsor Nganjuk, Perhutani: Akibat Salah Kelola Hutan

Menurut Soekarwo, selain karena kandungan air dalam tanah yang cukup banyak, lokasi longsor memiliki tingkat kemiringan mencapai 70 derajat. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Jawa Timur, Soekarwo melaporkan jumlah korban meninggal sebanyak lima orang. “Untuk antisipasi agar tidak terjadi korban lagi, pembentukan kader early warning menjadi penting sebagai pengawas,” katanya.

JAYANTARA MAHAYU

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

7 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

13 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

17 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

17 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

17 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

18 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya