Dalam Hasil Rontgen Ada Benda Asing di Tubuh TKI Korban Kekerasan

Reporter

Sabtu, 8 April 2017 20:29 WIB

Massa dari Migrant Care berorasi di Kedubes Malaysia, Jakarta, (16/09). Massa menuntut pemerintah menarik Dubes RI di Malaysia dan mendesak penuntasan hukum kasus kekerasan seksual TKI oleh tiga polisi Malaysia. Tempo/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Mataram - LSM Pendamping K , 24 tahun, TKI korban kekerasan di Riyadh, Arab Saudi mempertanyakan adanya kejanggalan pada hasil rontgen torax yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB. Pada rontgen pertama yang dilakukan terhadap pasien pada Jumat, 31 Maret 2917 terdapat dua buah benda asing berwarna putih, berbentuk angka delapan yang menyerupai pegangan gunting. Sementara pada hasil rontgen kedua yang dilakukan pada Rabu, 5 April 2017, benda itu tidak terlihat lagi.


Hingga saat ini baik keluarga maupun pendamping belum mendapat penjelasan menganai kejanggalan pada hasil rotgen tersebut. "Ini membingungkan, benda asing yang ada pada rontgen pertama, yang menyerupai pegangan gunting itu, tidak terlihat pada hassil rontgen kedua,” kata Halwati, salah seorang aktifis buruh migrant pendamping K.

Baca juga:
11 Tahun Tanpa Kabar di Riyadh, TKW Ini Pulang Mengenaskan

Menurut Halwati, saat dilakukan rontgen kedua, pihak keluarga maupun pendamping tidak mendapat pemberitahuan dari tim medis yang merawat K. "kami tahunya keesokan harinya, ada hasil rontgen di samping tempat tidur pasien, setelah dilihat hasilnya berbeda dengan rontgen pertama,” katanya. Atas kejanggalan itu, pihak keluarga dan pedamping meminta adanya penjelasan dari tim dokter yang menangani K, agar tidak ada kesimpangsiuran yang membigungkan mereka.

Atas dugaan kejanggalan hasil rontgen tersebut, Humas RSUD NTB, Solikin tidak berani berspekulasi. Menurutnya hal itu adalah ranah dokter yang menangani pasien. Hanya saja Solikin mengatakan bahwa pihak RSUD NTB telah bekerja melakukan penanganan pasien sesuai dengan prosedur tanpa memandang latarbelakangnya, “Terlepas dengan ada atau tidaknya kasus yang dialami pasien, kami tetap melayani mereka sesuai standar operasional yang berlaku,” Kata Solikin.

Menurut SOP yang berlaku, kata Solikin, setiap pasien yang masuk akan mendapatkan penanganan yang sama, jika dibutuhkan rongen maka itu akan dilakukan dan biasanya keluarga pasien akan mendapatkan penjelasan mengenai hasil rongen tersebut. Untuk menjawab kecurigaan akan berbedanya hasil rongen pertama dan kedua yang dilakukan di RSUP NTB, Solikin mengatakan pihaknya sudah memfasilitasi pendamping dan keluarga untuk bertemu dengan dokter yang menangani pasien. Pertemuan itu rencananya akan dilakukan hari ini, Sabtu, 8 April 2017.

Seperti diberitakan sebelumnya, K adalah seorang TKW asal Desa Puyung, Lombok Tengah yang pulang ke kampong halamannya, Rabu (29/3) lalu dalam keadaan mengenaskan. K pulang setelah 11 tahun bekerja di Riyadh tanpa kabar berita. Dia diduga menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan majikannya di Riyadh.

ABDUL LATIEF

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

9 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

7 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

12 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

15 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

24 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

26 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

34 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

35 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya