Hadapi Tuduhan Eropa Soal Sawit, RI Harus Kedepankan Diplomasi

Reporter

Editor

Setiawan

Sabtu, 8 April 2017 07:56 WIB

Menteri LHK Dr. Siti Nurbaya, M.Scdi dalam acara konvensi iklim. istimerwa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menolak tuduhan Parlemen Eropa terkait persoalan sawit. Penolakan tersebut disampaikan melalui "Report on Palm Oil and Deforestation of Rainforests" di Starssbourg" pada 4 April 2017.

Pegiat lingkungan hidup dari Yayasan Madani, Teguh Surya mengatakan dalam menyikapi laporan Perlemen Eropa itu, pemerintah seharusnya tidak perlu menentang secara konfrontatif. “Karena bisa diselesaikan dengan cara-cara diplomasi
kepada berbagai pihak khususnya di dalam negeri, termasuk Civil Society Organization (CSO),” katanya, dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Jumat, 7 April 2017.

Baca: Nutella Bela Industri Minyak Kelapa Sawit, Ini Alasannya

Teguh menuturkan pemerintah perlu melakukan konsolidasi dengan sejumlah pihak untuk memberikan dukungan bagi sawit yang berkelanjutan. Itu tidak bisa berjalan sendiri. Sebab, terdapat persoalan lain dari segi infrastruktur dan kapasitas kelembagaan, serta sistem birokrasi yang masih buruk.

Menurut Teguh terbitnya laporan dari Parlemen Eropa ini adalah muara dari kegagalan pemerintah dalam meyakinkan pasar terkait dengan komitmen dan progress pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan mendasar dalam tata kelola sawit. “Misalnya persoalnya perlindungan hutan dan gambut atau nol deforestasi, isu korupsi, pekerja anak, pelanggaran HAM, penghilangan hak masyarakat adat, dan lainnya,” katanya.

Teguh menambahkan meskipun pembangunan yang berkelanjutan disebut sebagai fokus pemerintah saat ini, masih banyak kebijakan pemerintah yang dinilai kontradiktif. Khususnya terkait dengan upaya perlindungan lingkungan dan hak masyarakat adat.

Sebelumnya dalam mosi yang diterbitkan Parlemen Eropa itu disebutkan bahwa sawit sebagai persoalan besar yang dikaitkan dengan masyarakat dan korupsi termasuk pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia."Tuduhan sawit adalah korupsi,
eksploitasi pekerja anak, menghilangkan hak masyarakat adat merupakan tuduhan yang keji dan tidak relevan," kata Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis, Jumat 7 April 2017.

Siti mengatakan mosi yang dituduhkan parlemen Eropa soal sawit itu sebagai penghinaan terhadap Pemerintah Indonesia yang tidak dapat diterima. Siti mengungkapkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo berupaya menggulirkan kebijakan pengelolaan sustainable sawit dan industri berbasis lahan tanah.

GHOIDA RAHMAH


Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

29 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

43 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

45 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

49 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya