Longsor di Ponorogo, Ini Penyebabnya Menurut Pakar LIPI  

Reporter

Rabu, 5 April 2017 19:42 WIB

Sejumlah relawan berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Longsor tersebut menghancurkan 35 unit rumah warga. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar dan peneliti instrumen longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Adrin Tohari mengatakan, faktor air dalam lereng menyebabkan longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada 1 April 2017. Faktor air itu mencakup air hujan dan keberadaan sumber mata air di lokasi longsor.

“Seperti longsor di Jemblung, Banjarnegara, ada petunjuk penyebab longsoran adalah faktor air dalam lereng,” katanya, Rabu, 5 April 2017.

Baca: Longsor Ponorogo, Begini Warga Trauma dan Ingin Relokasi

Menurut Adrin, selain faktor iklim, geologi, dan topografi, kondisi hidrologi (keairan) lereng menjadi faktor pembeda utama kerentanan lereng perbukitan terhadap longsor.

Proses terjadinya longsor di Ponorogo, ujar Adrin, dimulai saat ketinggian muka air dalam lereng meningkat setelah diguyur hujan lebat. “Hal ini sebenarnya dapat diamati dengan kemunculan aliran air dari mata air di kaki lereng yang semakin deras,” ujarnya.

Kenaikan muka air dalam lereng itu yang menyebabkan kemunculan retakan di lereng bukit di atas Dusun Tangkil pada 11 Maret 2017. Retakan tanah semakin melebar dan memanjang seiring hujan yang terus mengguyur. “Hujan lebat pada 31 Maret itu yang memicu longsoran pagi hari 1 April 2017,” ujarnya.

Baca: Longsor Ponorogo,Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Keluarga

Soal longsor yang terjadi setelah beberapa jam hujan berhenti, menurut Adrin itu karena proses masuknya air hujan ke dalam tanah lereng memerlukan waktu. Pada beberapa kasus, longsor terjadi 6 hingga 12 jam setelah hujan berhenti.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kasbani mengatakan, sebelumnya pernah terjadi longsor di lereng sebelah barat yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi longsor sekarang. Berdasarkan peta kerawanan gerakan tanah yang diterbitkan Badan Geologi, wilayah tersebut masuk zona kerawanan menengah-tinggi. “Di titik longsor itu sekarng tergolong tinggi tingkatnya. Harusnya ada tindakan antisipasi,” kata Kasbani di kantornya, Rabu, 5 April 2017.

Aparat pemerintah daerah, menurutnya, perlu memeriksa kondisi retakan tanah, lalu segera menutupnya dengan tanah lempung yang dipadatkan. “Aliran drainase atau saluran air juga perlu diatur agar tidak masuk ke retakan itu,” ujarnya.

ANWAR SISWADI


Video Terkait:
Tiga Korban Longsor Ponorogo, Tim SAR Terus Melakukan Pencarian
Longsor Hancurkan Rumah Sopir, 2 Anaknya Terluka, Satu Meninggal

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

3 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

4 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

10 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

14 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

14 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

14 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

15 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya