Pendakian Semeru Resmi Dibuka, Posko SAR Ranupani Diaktifkan

Reporter

Rabu, 5 April 2017 08:16 WIB

Sejumlah pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Minggu (31/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Lumajang - Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) resmi membuka kembali pendakian Gunung Semeru, Rabu, 5 April 2017. Kepala Balai Besar TN BTS, John Kennedy menyatakan pembukaan pendakian Semeru diputuskan setelah Rapat Koordinasi Bidsng Pengelolaan Wilayah II TN BTS di Lumajang pada Senin lalu.

Melalui suratnya, John Kennedy menyatakan kalau pendakian dibuka kembali mulai Rabu ini, 5 April 2017 dengan sejumlah ketentuam di antaranya rekomendasi batas aman pendakian hanya sampai Kalimati. TN BTS melarang pendakian selain melalui pintu Ranupani. Sedangkan untuk persyaratan dan ketentuan pendakian, pendaki bisa melihat dari laman TN BTS.

Baca juga: Potensi Letusan Semeru Bayangi Pembukaan Jalur Pendakian

Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TN BTS, Achmad Susdjoto mengatakan pihak TN BTS telah membentuk Tim SAR yang beranggotakan petugas taman nasional relawan serta warga setempat.

Pembentukan Tim SAR ini untuk mempercepat respons ketika harus menindaklanjuti sebuah laporan terkait pendaki hilang. Namun, bukan berarti kemudian TN BTS tidak melibatkan pihak lain ketika ada kejadian pendaki hilang. Pembentukan Tim SAR TN BTS itu disertai dengan pelatihan. Achmad mengatakan pembentukan Tim SAR itu salah satunya karena saran dari Badan SAR Nasional.

TN BTS juga akan membuka Posko SAR di Ranupani. Setiap hari ada empat orang yang ditempatkan di posko untuk menindaklanjuti kemungkinan laporan pendaki hilang. "Kami sudah siapkan logistik serta peralatan ketika harus segera terjun lapangan," kata Achmad.

TN BTS juga telah memasang rambu-rambu di kawasan puncak Mahameru kendati pendakian hanya dibatasi hingga Pos Kalimati. Pihak taman nasional berdalih rambu-rambu itu dipasang untuk kepentingan petugas taman nasional.

Achmad mengatakan petugas taman nasional juga rentan tersesat di Gunung Semeru. "Bukan hanya pendaki saja yang rentan tersesat, tetapi petugas juga rentan," kata Achmad baru-baru ini. Achmad juga tidak memungkiri ihwal kemungkinan pendaki yang akan menerabas larangan mendaki ke Puncak Mahameru.

"Mendaki hingga ke puncak Mahameru adalah tantangan bagi para pendaki Semeru," katanya. Ketika mereka berhasil mencapai Pos Kalimati, maka puncak Mahameru yang tampak dari pos Kalimati seperti melambai-lambai menggoda pendaki untuk menapakinya. Mau tidak mau, pihak taman nasional harus mengantisipasi terjadinya insiden seperti pendaki hilang dengan kemudian memasang rambu-rambu.

Pemasangan rambu-rambu dan penunjuk arah diprioritaskan di kawasan puncak atau di batas vegetasi hingga ke puncak Mahameru. Di jalur ini, para pendaki kerap terkecoh saat menapaki jalur pendakian berpasir mulai dari batas vegetasi hingga puncak Mahameru. Medan berpasir dan berbatu di trek terakhir menuju puncak itu kerap berubah karena alam sehingga susah membuat patokan baku kecuali bagi pendaki yang sudah berpengalaman.

Kejadian pendaki hilang kerap didahului karena pendaki kehilangan orientasi arah ketika tertinggal rombongan. Kerap juga survivor seperti mengikuti seseorang didepannya padahal ternyata orang yang diikuti itu tidak nyata alias imajinasi pendaki sendiri. Kehilangan orientasi arah, kata Achmad, bisa jadi karena fisik pendaki sudah kelelahan dan bisa juga akibat faktor alam seperti kabut tebal dan badai sehingga kesulitan 'membaca' jalur.

Rambu-rambu juga dipasang di tempat-tempat yang rawan seperti jalur yang mengarah ke jurang blank 75 yang kerap menimbulkan korban jiwa. "Mungkin akan dipasang rambu, bisa bergambar tengkorak," kata Budi Mulyanto, seorang Kepala Seksi di TN BTS Lumajang saat mendampingi Achmad Susdjoto.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

5 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

13 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

13 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

13 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

14 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

14 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

14 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

16 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya