SMA Taruna Nusantara Larang Siswa Pakai Alat Elektronik

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 5 April 2017 01:00 WIB

Penjagaan SMA Taruna Nusantara Magelang diperketat setelah peristiwa pemunuhan siswanya. TEMPO/Bethriq Kindy arrazy

TEMPO.CO, Magelang -Kepala Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara Usdiyanto menyatakan sekolah tak menyediakan televisi di tiap asrama dan melarang siswa menggunakan ponsel.

Ia berdalih AMR, siswa berusia 15 tahun yang dituding membunuh Kresna Wahyu Nurachmad, 15 tahun, melakukan perbuatannya terinspirasi dari film. “Film tersebut ditonton lima tahun lalu, sebelum masuk di sekolah ini,” kata Usdiyanto kepada Tempo di SMA Taruna Nusantara, Selasa, 4 April 2017.

Meski menyebut film itu tak ditonton di barak, Usdiyanto mengakui sekolah sering mengadakan menonton acara televisi bersama di GOR. Kegiatan dilakukan bersama keluarga asuh yang terdiri dari pamong dan seluruh siswa sedari kelas 10-13. Tujuannya merekatkan hubungan antar angkatan kepada siswa di SMA Taruna Nusantara.

Namun setelah ada kasus pembunuhan ini, Usdianto tak menyediakan lagi televisi di tiap asrama. Adapun ponsel digunakan hanya pada akhir pekan saja. Dia beralasan, larangan itu bertujuan agar perkembangan akademik siswa tak terganggu.

Adapun film yang ditonton, kata dia, merujuk pada usulan siswa yang kemudian diseleksi oleh Wakil Kepala SMA Bidang Humas, Cecep Iskandar. Film biasanya berkategori informatif, inovatif, dan edukatif. Tapi Usdiyanto mengaku tak menyangka, AMR terinspirasi film yang bermuatan kekerasan.

Kepada siswa, SMA Taruna Nusantara menggencarkan rehabilitasi psikologi. Koordinator Tim Pendampingan dan Pemulihan, Fanti Saktini, mengatakan rehabilitasi melibatkan tim dari Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara juga melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Jiwa Magelang, Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Pusat Karyadi. “Jadi kami mewakili Ikatan Alumni di bidang medis melakukan pendampingan dan pemulihan,” kata alumnus SMA Taruna Nusantara ini.

Rehabilitasi psikologi melibatkan alumni dan pamong yang bertugas menampung beragam keluhan mulai dari psikologis dan akademik. Bila ada keluhan serius, Tim Pendampingan dan Pemulihan menindaklanjuti. Rehabilitasi psikologis di ruang BP, ruang pimpinan, ruang baca, ruang aula dengan dibentuk kelompok kecil. “Kegiatan pemulihan bisa sampai enam bulan tergantung kondisi siswa,” kata dia.

Kepala SMA Taruna Nusantara, Usdiyanto, menerangkan sejak kejadian Jumat lalu, para siswa di Graha 17 trauma. Mereka tidak berani melintasi Graha 17. Bahkan, beberapa diataranya meminta untuk ditemani. “Beragam ya, ada anak yang mudah melupakan, ada yang minta diantarkan, ada yang takut sama sekali,” kata dia.

BETHRIQ KINDY ARRAZY

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

5 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

6 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

10 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya