Jubir Hizbut Tahrir: Tuduhan GP Ansor Kami Anti-NKRI Tak Mendasar

Reporter

Minggu, 2 April 2017 17:48 WIB

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. Mereka mengutuk serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, dan menyerukan mobilisasi aksi dengan berbagai tindakan terkait invasi ke Gaza. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta – Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menyesalkan pernyataan Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang menyebut pemerintah perlu mendeteksi aparatur sipil negara yang berafiliasi denga HTI karena dianggap memicu perpecahan bangsa.

“Bagaimana bisa anggota HTI mengancam NKRI, mereka tidak ikut gerakan separatisme,” kata Ismail saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 April 2017.

Baca: Ditolak Banser NU, Aksi Hizbut Tahrir di Surabaya Dibatalkan

Ismail menuturkan HTI tidak mungkin menyebarkan paham anti-NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Menurutnya gerakan yang selama ini diusung HTI adalah dakwah agar Islam menjadi ajaran yang mengajak kepada kebaikan. Ia mengklaim dakwah yang dilakukan oleh HTI dilindungi oleh undang-undang.

Menurut Ismail ancaman yang nyata NKRI saat ini adalah korupsi, liberalisme, neo-imperialisme, narkoba, moralitas, dan kriminalitas. Sementara, kata dia, gerakan dakwah HTI tidak ada yang mengarah ke hal-hal tersebut.

Simak: Zikir dan Doa Bersama di Surabaya, NU Ajak Jaga Islam Moderat

Ismail meminta agar sesama muslim tidak saling menuding tanpa alasan yang mendasar. “Kami menilai secara jujur, jangan sampai temen sendiri dituding dengan tudingan tidak mendasar,” kata dia.


GP Ansor terus bersikap kontra dengan HTI. Mereka meminta pemerintah mendeteksi aparatur sipil negara yang berafiliasi dengan HTI. Ansor menilai spirit pemimpin dunia atau khilafah yang digaungkan HTI telah secara kasat mata mengancam keutuhan NKRI.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Blitar Aminudin Fahruda menegaskan Ansor juga akan terus melawan aksi-aksi HTI yang menuntut kepemimpinan negara sendiri. Salah satunya dengan melakukan penghadangan konvoi massa HTI kemarin.

Lihat: Banser NU Bubarkan Konvoi Hizbut Tahrir Indonesia

Ismail sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Ansor. Cara tersebut dianggap melampaui kewenangan aparat. Ia menegaskan bahwa itu kegiatan dakwah yang dilakukan sesuai prosedur undang-undang.

Meski begitu, dia menyatakan tidak akan mengambil langkah apapun terhadap sikap GP Ansor karena tak ingin ada perpecahan di antara sesama umat Islam. Ia hanya mengimbau seharusnya aparat mengambil langkah melindungi, bukan membiarkan.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

37 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

37 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya