Antisipasi Kabut Asap, Sumatera Selatan Dirikan Rumah Singgah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 1 April 2017 21:44 WIB

Seorang ibu menggendong dua anaknya tiba di rumah singgah di Banjarmasin usai di evakuasi Relawan Gerakatan Anti Kabut Asap (GAS) dari tempat tinggalnya di Palangkaraya Kalimantan Tengah, 22 Oktober 2015. GAS melakukan evakuasi tahap pertama kepada tujuh anak dan empat orangtuanya ke Kalimantan Selatan karena parahnya kabut asap di samping tidak tersedianya tabung oksigen. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah provinsi Sumatera Selatan mulai menyiapkan segala sesuatu terkait dengan ancaman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Khusus warga yang tinggal di daerah rawan kebakaran, pemerintah sudah menyiapkan rumah singgah dan fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini dikatakan oleh Belman Karmuda, Kepala dinas sosial Sumsel, Sabtu, 1 April 2017.
Baca : 40 Negara Peserta Bonn Challenge Bakal Hadir di Sumatera Selatan

"Khusus Palembang kami siapkan lokasi di KM 5," kata Belman. Menurut Belman sebagaimana kejadian serupa di tahun 2015 yang lalu, pihaknya membangun rumah singgah yang dilengkapi dengan tempat tidur dewasa dan anak-anak, sarana MCK, dan fasilitas kesehatan. Selain itu rumah singgah juga dilengkapi dengan penyejuk ruang AC ataupun kipas angin.

Meskipun saat ini masih musim hujan namun berdasarkan perkiraan pihak terkait, tahun ini Sumsel akan dilanda kemarau panjang dan lebih kering dibandingkan pada kejadian di dua tahun lalu. Untuk itulah Belman menegaskan pihaknya mengambil langkah cepat sebelum bencana datang.

Selain di Palembang, rumah singgah dibangun di area yang dekat dengan kebakaran seperti di Indralaya Ogan Ilir, Kayu Agung di Ogan Komering Ilir, Sekayu di Musi Banyuasin serta di Pangkalan Balai.
Simak pula : Ditolak Banser NU, Aksi Hizbut Tahrir di Surabaya Besok Dibatalkan

Sementara itu Plt. Sekda Sumatera Selatan Joko Imam Sentosa mengatakan pihaknya tetap optimistis dapat melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebagaimana yang terjadi setahun silam.

Tahun lalu Sumatera Selatan berhasil meminimalisir kebakaran di daerah rawan sekalipun. Namun demikian langkah antisifasi tetap diperlukan seperti dengan membangun rumah singgah. "Tahun 2015 silam didalam rumahpun banyak asap tapi tahun ini kita akan lakukan cegah sejak awal," kata Joko.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

28 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

25 November 2023

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

Operasi pasar murah diimbau tidak hanya di Pemprov tetapi juga diadakan di Kabupaten dan Kota

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya