Petugas Basarnas melakukan pencarian terhadap seorang anggota Kopassus, Sertu Danang, yang hilang saat melakukan latihan terjun payung di sekitar perairan Semarang, Jawa Tengah, 7 Februari 2017. ANTARA/Aji Styawan
TEMPO.CO, Kendari - Setelah empat hari terombang-ambing dilautan bebas, 11 nelayan yang menumpangi Kapal Motor Nelayan (KMN) Cahaya Bahari akhirnya ditemukan Kamis dini hari, 30 Maret 2017. Tim Search and Rescue (SAR) Kota Kendari menemukan para awak kapal sekitar 20 Nautical Mile arah timur Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Humas SAR Kendari Wahyudi mengatakan KMN Cahaya Bahari, yang memuat 11 nelayan ini mengalami kerusakan gear box di mesin utamanya akibat hantaman ombak. "Akibat kerusakan itulah sehingga kapal ini terbawa arus sampai hilang kontak. Semua penumpang kita telah evakuasi dengan selamat," kata Wahyudi kepada Tempo, Kamis 30 Maret 2017.
Kapal yang hilang kontak sejak Hari Minggu 26 Maret 2017, akhirnya ditemukan Kamis dini hari . Semua penumpang kapal selamat. Kapal nelayan ini ditemukan, Kamis dini hari.
Menurut Wahyudi dalam sebulan ini terjadi 8 kecelakaan laut di wilayah perairan Sulawesi Tenggara. Kecelakaan laut disebabkan dua hal yakni cuaca buruk dan mesin kapal yang rusak.
Berikut nama-nama penumpang kapal tersebut: Akbar, Nakhoda, Rahman, Ramin, Ambon Saka, Sarif, Jusman, Andi Samsul, Wahyudi, Usman, Aswadi, dan Ardi.
Seperti diberitakan KMN Cahaya Bahari dikabarkan hilang kontak sejak empat hari lalu. Kapal nelayan yang bernama KMN Cahaya Bahari ini memuat penumpang sejumlah 11 orang. KMN Cahaya Bahari bertolak melaut menangkap ikan dari Kendari pada Sabtu 25 Maret 2017 lalu menuju periaran pulau Lamontoli Sulawesi Tengah.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
12 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.