Paspampres mengganti plat nomor mobil kepreisidenan yang baru yang akan digunakan oleh Presiden Jokowi, usai pelantikan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. BAY ISMOYO/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tidak mau mengganti mobil kepresidenan meski kendaraan dinas yang dia gunakan itu kerap mogok. Padahal Mercedes Benz S600 yang menjadi kendaraan dinasnya itu sudah berusia lebih dari sepuluh tahun. "Kami sudah menyarankan ganti mobil, tapi Presiden tetap bertahan menggunakan mobil itu," kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.
Menurut Pramono, selama digunakan Jokowi, Mercedes Benz S600 itu sudah empat kali mogok. Tiga di antaranya terjadi saat Pramono mendampingi Jokowi. Terakhir, kendaraan itu mogok saat digunakan Jokowi untuk kunjungan ke Kalimantan Barat pada 18 Maret 2017.
Pramono mengatakan Jokowi menganggap mobil itu masih layak digunakan. Karena itu, kata Pramono, mobil tersebut akan diperbaiki. Namun karena jumlahnya terbatas, Jokowi menanyakan kepada Pasukan Pengaman Presiden soal apakah ada mobil lain sebelumnya yang bisa di-rebuild atau diperbaiki agar bisa dia gunakan.
Pramono bercerita, saat kunjungan kerja ke Jawa Timur, Jokowi terpaksa dipindah ke mobil cadangan karena kendaraan dinasnya ngadat. Padahal kendaraan cadangan itu tidak layak untuk mobil presiden.
Kepala Biro Pers Istana Bey Machmudin memberikan cerita serupa. Pada Senin lalu, mobil kepresidenan kembali berulah. Saat itu, mobil yang ditumpangi Jokowi dan istrinya, Iriana, hendak menuju Kubu Raya dari Mempawah. "Setelah menempuh perjalanan lebih-kurang 30 menit, mobil tiba-tiba bermasalah pada seting gas," ujar Bey.
Bey mengatakan Jokowi dan Iriana terpaksa harus pindah mobil. Dalam waktu lima menit, Presiden dan istrinya pindah ke mobil Toyota Alphard, yang digunakan rombongan Istana Kepresidenan. "Ajudan sempat mengecek situasi mobil lebih dulu sebelum ibu negara naik ke Alphard dan Bapak (Jokowi) menyusul," ujar Bey.