TEMPO Interaktif, Serang:Panglima Komando Armada TNI Kawasan Barat Laksamana Muda Moeryono menyatakan insiden perompakan di Selat Malaka dalam tiga tahun terakhir menurun cukup signifikan. Hal ini pun mendapat pengakuan pada Pertemuan Selat Malaka baru-baru ini."Keamanan di Selat Malaka semakin baik,pada tahun 2004 terdapat 38 kasus sedangkan tahun 2005 turun menjadi 15 kasus. Hingga sekarang untuk tahun ini baru ada dua kasus," ujar Moeryono usai meninjau barang bukti perompakan berupa Kapal Bina Ocean dan kapal Tongkang Bina 82 di sekitar pelabuhan PT Indah Kiat Banten, Selasa (10/10).Menurut Panglima penurunan kejadian perompakan ini merupakan keberhasilan nyata dari negara-negara pantai di sekitar Selat Malaka dengan berbagai operasi gabungan. Hal ini, kata Panglima, juga dirasakan oleh negara pengguna dan wakil industri perkapalan.Kendati di wilayah Selat Malaka kejadian perompakan sudah menurun, namun di wilayah Armada Kawasan Barat masih terjadi. Sejak Januari hingga September 2006 tercatat 38 kasus perompakan. Tujuh kasus diantaranya digagalkan oleh anak buah kapal, 31 kasus masih dalam pencarian. Pihaknya juga menangkap tiga kapal Sinar Jaya yang melakukkan pelanggaran zona ekonomi eksklusif dan mentransfer ikan secara ilegal.Dalam kesempatan tersebut Panglima melihat dua kapal yang dirompak dan dibajaktahun 2003 lalu.Kapal-kapal tersebut tersebut ternyata sudah berganti nama hingga empat kali. Enam dari sebelas pelaku sudah ditangkap dan sudah diserahkan ke kejaksaan negeri Jakarta Utara."Mudah-mudahan tidak hanya berhenti sampai disini saja, karena tidak mungkin kapal tersebut berubah nama begitu saja sampai empat kali. Belum lagi unsur korupsinya mungkin juga ada," tegasnya.Menurut Moeryono kejadian pembajakan atau perompakan direncanakan sebelumnya di darat. Karenanya dengan memperkuat kinerja intelijen baik dari angkatan laut dan kepolisian serta patroli, diharapkan bisa menekan kejadian perompakan tersebut.Dian Yuliastuti, Tempo
Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.
Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.
Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.