Sengketa Adat, Aliansi Masyarakat Adat: Pemerintah Sering Lamban

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 22:11 WIB

Masyarakat Adat Cek Bocek

TEMPO.CO, Medan - Masyarakat Adat akan terus memperjuangkan segala hak adatnya meski tanpa dukungan pemerintah. Mereka menilai pemerintah sering lamban dalam menyelesaikan kasus-kasus masyarakat adat.

"Sekalipun Pemerintah tidak membantu masyarakat adat, kami akan tetap berjuang dan melaksanakan tugas kami sebagai masyarakat adat", ujar Abdon Nababan yang mewakili Masyarakat Adat dalam Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-5 di Medan, Jumat, 17 Desember 2017.

Baca: Jokowi Minta Hasil Kongres Masyarakat Adat Disampaikan Langsung

Abdon menuturkan selama ini masyarakat adat tidak pernah bergantung dengan pemerintah. Justru dialog yang selama ini coba dilakukan dengan pemerintah, kata dia, adalah hasil perjuangan masyarakat adat.

Karena pemerintah kerap lamban mengambil sikap, ujar dia, masyarakat adat mengambil inisiatif sendiri. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin maraknya kasus perampasan tanah ulayat yang berujung kekerasan, sedangkan upaya penyelesaian, seperti usulan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat masih belum disahkan sampai saat ini.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ini mengatakan Kongres ke-5 tersebut menjadi semangat baru masyarakat adat untuk memperjuangkan kawasan hutan adat.

Simak: Barisan Pemuda Adat Dorong Pendirian Sekolah Adat di Nusantara

"KMAN ke 5 ini tentunya akan membakar semangat kita lagi untuk melakukan gerakan nasional restorasi wilayah adat," ucap Abdon.

Meski gerakan itu telah dimulai sejak 2 tahun lalu, kata dia, proses restorasi akan terus digaungkan hingga hak-hak adat berhasil terpenuhi. Apalagi, menurutnya, semakin banyak hutan adat yang telah hilang.

Abdon meminta pemerintah bertindak kongkrit. Karena bukan tidak mungkin akan kembali terjadi konfrontasi jika pemerintah tidak mengambil tindakan konkrit.

Lihat: Masyarakat Adat Menilai Eksplorasi Tambang Sebagai Ancaman

"Jika terjadi konfrontasi, besar kemungkinan akan terjadi pertumpahan darah yang cukup besar mengingat saat ini solidaritas masyarakat adat yang semakin tinggi", tegas Abdon.

IIL ASKAR MONDZA

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

5 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

30 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

33 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

35 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

36 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

39 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

39 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

40 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

40 hari lalu

Anggota DPR: Masyarakat Adat di IKN Jangan Diperlakukan seperti Aborigin di Australia

Anggota DPR mengatakan bahwa jangan sampai IKN membuat warga setempat menjadi seperti masyarakat adat di negara-negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

41 hari lalu

Soal Ultimatum Otorita IKN, Pakar Sebut Hukum Tak Melindungi Masyarakat Adat

Pakar hukum Unair menyebut sejumlah kebijakan terbaru otorita IKN sebagai salah satu bukti hukum yang belum melindungi masyarakat adat.

Baca Selengkapnya