BPLS Bubar, Korban Lumpur Anggap Kinerjanya Kurang Serius  

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 07:56 WIB

Kaum muslim berziarah di makam yang terendam air akibat jebolnya tanggul penahan lumpur lapindo di Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, 5 Juli 2016. Warga tetap berziarah jelang Idul Fitri meskipun kompleks makam tersebut terendam air akibat jebolnya tanggul penahan lumpur lapindo. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Surabaya - Korban lumpur Lapindo, yang belum sepenuhnya mendapat pelunasan ganti rugi, menyambut baik pembubaran Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) oleh Presiden Joko Widodo. Mereka menilai BPLS kurang serius menyelesaikan masalah tersebut.

"Selama ini BPLS kurang serius," kata koordinator korban lumpur Lapindo, Abdul Fattah, kepada Tempo, Kamis, 16 Maret 2017. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah pusat menangani pelunasan pembayaran ganti rugi warga, yang sejak 2006 itu tak kunjung selesai tersebut.

Baca: Tugas BPLS Diambil Alih Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR

Fattah mengaku ia dan korban lumpur lainnya sering diundang dalam pertemuan BPLS untuk membahas pelunasan ganti rugi. Namun, hingga kini, pelunasan ganti rugi itu tak kunjung terealisasi. Padahal, ucap Fattah, sebagian berkas mereka sudah divalidasi bersamaan dengan sekitar 13 ribu berkas yang sudah terbayar.

Dari data yang ia miliki, masih ada sekitar 150 warga korban lumpur di dalam peta area terdampak (PAT) yang belum mendapat ganti rugi, 83 berkas belum sepenuhnya mendapat pelunasan, 30 berkas belum mendapat ganti sepeser pun, dan sisanya tidak jelas.

Baca: BPLS Dibubarkan, Pansus Lapindo DPRD Sidoarjo Minta Penjelasan

Humas BPLS, Khusnul Khuluk, menyangkal pihaknya kurang serius menyelesaikan masalah ganti rugi. Menurut dia, belum terealisasinya ganti rugi itu karena PT Minarak Lapindo Jaya, selaku juru bayar PT Lapindo Brantas Inc, tidak menemukan kata sepakat dengan warga korban lumpur.
"Tergantung Minarak, kalau Minarak sepakat, ya selesai," ucapnya.

Ketidaksepakatan itu menyangkut masalah waris serta ketidakcocokan data yang dimiliki Minarak dengan warga mengenai status tanah basah-tanah kering. Khusnul menyebut ada 84 berkas senilai Rp 49 miliar belum lunas dibayar.

Khusnul mengatakan pelunasan 84 berkas warga, termasuk 30 berkas yang belum dibayar sama sekali, menjadi tugas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo, lembaga baru pengganti BPLS di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Untuk tahun ini tidak dianggarkan."

Baca: BPLS Bubar, Soekarwo: Peran Diambil Kementerian Pekerjaan Umum

Direktur Utama PT Minarak Andi Darussalam Tabusalla menyatakan tetap berkomitmen membayar ganti rugi korban lumpur yang ada di dalam PAT. "Kami tunggu dana talangan dari pemerintah," katanya. Terkait dengan ketidaksepakatan dengan korban lumpur, ia mempersilakan warga menyelesaikan di pengadilan.

NUR HADI


Berita terkait

10 Rekomendasi Kelezatan Kuliner Khas Kabupaten Sidoarjo

4 Februari 2024

10 Rekomendasi Kelezatan Kuliner Khas Kabupaten Sidoarjo

Menikmati kelezatan kuliner khas Kabupaten Sidoarjo, Anda dapat merasakan kekayaan budaya dan wisata kuliner yang dimiliki oleh daerah ini.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sidoarjo

1 Februari 2024

7 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sidoarjo

Dengan berbagai destinasi wisata menarik, Kabupaten Sidoarjo menjadi tujuan ideal para wisatawan menjelajahi alam, sejarah, dan budaya Jatim.

Baca Selengkapnya

Tepat 31 Januari Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo, Begini Riwayat Sejarahnya

31 Januari 2024

Tepat 31 Januari Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo, Begini Riwayat Sejarahnya

Sejarah serta asal-usul Kabupaten Sidoarjo sangat erat kaitannya dengan lambang udang dan bandeng.

Baca Selengkapnya

Isi Garasi Kasubag BPPD Pemkab Sidoarjo yang Kena OTT KPK

30 Januari 2024

Isi Garasi Kasubag BPPD Pemkab Sidoarjo yang Kena OTT KPK

KPK menahan Kepala Sub Bagian Umum BPPD Pemkab Sidoarjo, Siska Wati, dalam operasi tangkap tangan di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Khas Sidoarjo

4 Februari 2023

Ragam Kuliner Khas Sidoarjo

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki ragam kuliner adalah Sidoarjo. Apa saja kuliner khas dari Sidoarjo?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya