Bachrumsyah, tersangka teroris Indonesia. youtube.com
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengungkapkan bahwa Abu Muhammad al Indunisi yang disebut-sebut meninggal dunia dalam aksi bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, memiliki nama asli berinsial BW alias AB al Indunisi.
"Usia kisaran antara 30-40 tahun. Berdarah keturunan Arab, ditahun 2014 dia sudah ada di Suriah bersama keluarga. Dia jual properti rumah yang dimiliki untuk biaya pergi ke Suriah,” kata Harits kepada Tempo, 15 Maret 2017.
Dia menampik pemberitaan media yang menyebut Abu Muhammad sebagai Bachrumsyah, komandan ISIS di Asia Tenggara.
Menurut Harits, meski sama-sama memiliki alias Abu Muhammad, kalangan internal ISIS menyapa Bachrumsyah sebagai Abu Ibrahim untuk membedakan mereka.
Adapun almarhum Abu Muhammad dikenal Harits sebagai sosok yang cukup keras dalam pendirian tapi lembut hatinya. “Misalkan dia pernah ibadah umroh kemudian ia bertahan dengan visa umrohnya untuk bisa ikut ibadah haji, yang akhirnya usai ibadah haji ia di deportasi,” kata Harits.
Abu Muhammad juga fasih berbahasa Arab. "Dengan kemampuan bahasa Arabnya yang lumayan bagus membuat ia cukup survive di Suriah,” kata Harits. "Bahkan ia dengan wajah Arabnya tidak mudah dikenali kalau berasal dari Indonesia," kata Harits menambahkan.
Abu Muhammad banyak membantu Bachrumsyah untuk mengurus para pendatang dari Indonesia yang hendak bergabung dengan ISIS di Suriah via perbatasan Turki-Suriah.
Menurut Harits, sosok Abu Jandal alias Salim At Tamimi adalah salah satu orang yang pernah berinteraksi secara pemikiran dengan Abu Muhammad sebelum Salim bergabung dengan ISIS.
Namun akhirnya Abu Muhammad juga menyusul jejak Salim, hijrah ke Suriah. Meski awalnya bergabung dengan faksi Ahrar as Syam namun perkembangan berikutnya ia gabung dengan ISIS pada 2014.
"Sampai akhirnya dikabarkan meninggal dan banyak orang yang tidak paham bahkan secara ngawur mengatakan Abu Muhammad adalah Bachrumsyah, padahal bukan," kata Harits.
Dia menegaskan selama di Indonesia, almarhum Abu Muhammad tidak pernah terlibat tindak pidana apapun termasuk terorisme.
