Pemerintah Keerom Temukan Tambang Emas

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Oktober 2006 00:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura: Bupati Keerom, Papua, Celcius Watae mengungkapkan daerahnya memiliki kandungan emas cukup besar. Kandungan emas itu terdapat di Kali Kai dan Kali Mafi yang terletak di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua."Sebenarnya eksplorasi sudah dilakukan sejak tahun 1997," kata Celcius Watae di Jayapura kemarin. Daerah yang dieksplorasi membentang dari Distrik Keureh Lereh, Kabupaten Jayapura sampai Kesna Kundu di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom.Berdasarkan eksplorasi awal, kawasan Kali Mai dan Kali Mafi di Senggi ternyata memiliki kandungan emas terbesar. Kandungan emas di daerah ini sudah layak dieksplorasi karena sudah mampu bertahan selama 10 tahun lebih sebagai salah satu syarat kelayakan penambangan.Celcius mengatakan, besaran kandungan emas di daerah ini baru diketahui tahun depan. Begitu juga dengan perusahaan yang akan melakukan eksplorasi. Kepada perusahaan yang akan menambang emas, akan dibuat perjanjian awal dengan warga Keerom pemilik hak ulayat dan perusahaan penambang."Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban penambang seperti di Mimika," kata dia. Pemerintah Keerom akan berusaha sekuat tenaga kejadian di PT Freeport Indonesia dan warga Mimika tidak terulang di Keerom. Menurut Celcius, pembicaraan eksplorasi emas dengan masyarakat Distrik Senggi akan dilakukan pada 11 Oktober nanti.Menurut Celcius, penemuan lahan yang memiliki kandungan emas ini dipastikan bisa membantu meningkatkan pendapatan asli daerah. Selama ini pednapatan asli daerah Kabupaten Keerom hanya Rp 800 juta. Pendapatan itu bersumber dari pajak bumi dan bangunan serta jasa giro. "Ini akan sangat membantu," kata dia yang didampingi Wakil Bupati Kosasih dan Sekretaris Daerah Keerom I Wayan Sura.Selama ini, kabupaten hasil pemekaran Kota Jayapura pada tahun 2002 ini mendapatkan suntikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Jayapura dan dana alokasi umum. Total bantuan hanya Rp 200 juta per tahun. "Jumlah ini sangat kurang sekali," kata Celcius. Apalagi transportasi di daerah ini menggunakan jalur udara untuk mencapai Distrik Senggi dan Distrik Web. | cunding levi

Berita terkait

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

23 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

2 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

9 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya