Masalah HAM Jadi Tugas Pertama Dubes Hasan Kleib di Jenewa

Reporter

Senin, 13 Maret 2017 18:04 WIB

Presiden Jokowi saat melantik 17 Duta Besar LBPP RI untuk Negara Sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 13 Maret 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama dilantik menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, tugas besar sudah menanti Hasan Kleib. Pria yang masih menjabat Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri itu mengatakan salah satu tugas besar yang menantinya di Jenewa, Swiss, adalah Universal Periodic Review untuk perkara hak asasi manusia.

"Dalam waktu dekat, 3 Mei 2017, Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa akan melaksanakan Universal Periodic Review," ujar Hasan saat dicegat Tempo seusai pelantikannya di Istana Kepresidenan, Senin, 13 Maret 2017.

Hasan menjelaskan, Universal Periodic Review adalah evaluasi terhadap promosi dan proteksi HAM yang dilakukan Indonesia selama empat tahun terakhir. Tujuannya adalah menentukan, apakah proteksi dan promosi HAM di Indonesia selama ini sudah bagus.

Apa pun hasilnya nanti, ucap Hasan, evaluasi itu akan melahirkan sejumlah rekomendasi untuk Indonesia. Rekomendasi itu bisa diterima atau ditolak, tergantung bagaimana Indonesia memandang rekomendasi yang diberikan.

"Dua hari setelah rekomendasi diberikan, kami harus menyampaikan rekomendasi mana yang ditolak dan mana yang diterima," ujar Hasan. Salah satu rekomendasi yang pernah ditolak Indonesia adalah penghapusan hukuman mati karena bertentangan dengan hukum positif Indonesia.

Hasan mengklaim sudah siap menghadapi Universal Periodic Review. Sejumlah laporan tentang proteksi dan promosi HAM di Indonesia pun sudah disampaikan kepada Dewan HAM PBB. Namun, tutur dia, laporan itu bukan satu-satunya.

Rekomendasi Dewan HAM, kata dia, tidak akan mengacu pada laporan Indonesia saja, tapi juga laporan tim PBB dan laporan bayangan. Adapun laporan bayangan adalah laporan dari civil society atau warga sipil dan lembaga swadaya masyarakat.

"Kalau nanti ditanyakan, kami akan akui masih ada kelemahan dalam promosi dan proteksi HAM di Indonesia. Tapi juga harus diakui ada perkembangannya," ucap Hasan. Dia berujar, Universal Periodic Review akan mempengaruhi kampanye Indonesia di Dewan Keamanan PBB juga.

ISTMAN M.P.




Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

6 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

7 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya