Terumbu Karang Raja Ampat Ditabrak Kapal, Begini Reaksi Walhi

Reporter

Senin, 13 Maret 2017 16:33 WIB

Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta pemerintah pusat dan daerah meningkatkan pengawasan maritim di bidang sosial dan ekologi. Hal ini disampaikan menyusul adanya kerusakan terumbu karang di perairan Raja Ampat, Papua Barat, yang diduga terjadi karena sebuah kapal pesiar Celedonian Sky berbendera Bahama, menabrak karang saat air surut pada 4 Maret 2017.

Manajer Kampanye Pesisir Laut dan Pulau-Pulau Kecil Walhi, Ony Mahadika, mengatakan selama ini pemerintah memang berfokus pada pengembangan maritim. "Namun disayangkan fokus maritimnya berdasar ekonomi dan industrialisasi pesisir, sehingga perhatian terkait sosial dan ekologi sangat kurang," kata Ony, Ahad, 12 Maret 2017.

Baca: Terumbu Karang di Raja Ampat Ditabrak Kapal,Kementerian Kirim Tim

Kapal pesiar sepanjang 90 meter milik operator tur Noble Caledonia tersebut kandas saat menyelesaikan perjalanan bird-watching di Pulau Waigeo 4. Hasil evaluasi tim Pusat Penelitian Sumberdaya Perairan Pasifik Universitas Papua menunjukkan bahwa Caledonian Sky merusak terumbu karang seluas 1.600 meter persegi di situs penyelaman yang dikenal sebagai Crossover Reef.

Ony menyesalkan terjadinya tragedi di Raja Ampat. Sebab, perbaikan terumbu karang membutuhkan waktu 10-20 tahun untuk pemulihan. Dia mendesak pemerintah menginvestigasi secara mendalam dan menghukum perusahaan pemilik kapal dalam kasus ini. "Ini penting untuk memberikan efek jera," ucapnya.

Baca juga: Terumbu Karang Raja Ampat Ditabrak Kapal, Berapa Kerugiannya?

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengirim tim untuk menyelidiki kerusakan terumbu karang di perairan Raja Ampat. Tim tersebut melibatkan staf Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut serta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Meski demikian, tim lokal di Sorong sejak beberapa hari lalu telah meninjau lokasi kejadian.

EGI ADYATAMA| MITRA TARIGAN

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

28 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

46 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

56 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya