Haul Soeharto, Relawan Ahok-Djarot Minta Panitia Bertanggungjawab

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 13 Maret 2017 08:01 WIB

Cawagub DKI Jakarta inkumben, Djarot Saiful Hidayat, menghadiri acara silaturahmi keluarga besar Eyang Djojodigdan di Jakarta, 3 Desember 2016. Djarot turut mengucapkan terima kasih kepada keluarga Eyang Djojodigdan menyumbang dana kampanye Ahok-Djarot. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan pasangan Ahok-Djarot meminta panitia peringatan Haul Soeharto dan Supersemar bertanggung jawab atas penghadangan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Juru bicara Sekretariat Bersama Rakyat (Sekber) Rijal Ilyas mengatakan, Djarot dihadang ketika menghadiri acara di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Sabtu malam, 11 Maret 2017.


Menurut Rijal, tidak ada yang dilanggar atau dosa yang dibuat Djarot sehinga mobil yang ditumpangi dilempari botol. "Pak Djarot itu seorang Muslim, apalagi resmi diundang oleh pantia acara. Seharusnya sebagai tamu dimuliakan. " kata Rijal dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 12 Maret 2017.

Rijal juga menuliskan dalam rilisnya, panitia Haul Soeharto dan Supersemar kalau memang seorang agamis tunjukkan sifat Ikromu Ad Dhuyuf, artinya memuliakan tamu. "Apalagi tempatnya di masjid, tamu bukan malah diusir."

Baca juga: Hadiri Haul Soeharto, Mobil Djarot Dilempar Botol


Berikutnya, Rijal mengecam keras tindakan penolakan yang dilakukan oleh sekelompok massa yang mencoba melakukan penghadangan dan memprovokasi sehingga menimbulkan kegaduhan pada malam itu.

"Panitia harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada Pak Djarot atas kejadian penghadangan dan penolakan tersebut, agar ke depan tidak terjadi kegaduhan yang bisa menimbulkan perpecahan, apalagi saat ini momennya sedang Pilkada."


Rizal mengajak kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi. "Insiden tersebut merupakan provokasi-provokasi yang dapat menimbulkan kegaduhan serta pembelajaran yang buruk bagi masyarakat," ucap Rijal.

Baca: Haul Soeharto dan Supersemar, Anies: Banyak Sejarah untuk Masa Depan


Kejadian penghadangan dan pelemparan botol ke arah mobil yang ditumbangi Djarot bermula dari sejumlah pengunjung menyoraki mantan Wali Kota Blitar, Jawa Timur tersebut. Malan itu Djarot hendak pulang dari acara haul Presiden Soeharto dan peringatan Supersenar (Surat Perintah Sebelas Maret).

Sebelum Djarot keluar dari pintu VIP masjid, sejumlah orang dari jawara dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) berbaris membentuk rangkaian memanjang untuk mensterilkan jalur yang akan dilewati Djarot.


Advertising
Advertising

Saat Djarot keluar, sejumlah pengunjung bersorak. Bahkan ada yang mengeluarkan kata, “habisi.” Ketika seorang wartawan dari media online mengabadikan momen tersebut melalui telepon selularnya, seorang jawara memintanya agar foto tersebut dihapus. “Matiin, gak, matiin hapenya. Hapus,” ujarnya. Wartawan tersebut pun mengapus foto hasil bidikannya.

Baca juga: Ribuan Massa Aksi 212 Menginap di Masjid At Tin


Sorakan terhadap Djarot masih berlangsung ketika calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu masuk ke dalam mobil polisi. Suasana menjadi panas ketika tiba-tiba ada seorang pengunjung di atas pembatas pagar melempari mobil Djarot dengan botol plastik.

Seorang pria dari Laskar FPI langsung mengklarifikasi bahwa insiden itu bukan dilakukan anggotanya. “Laskar jangan ikutan, ya,” ujar pria tersebut. Seorang pengunjung perempuan yang enggan disebut namanya mengatakan ada yang melempar botol plastik ke mobil polisi dari arah belakang. “Ketika datang (Djarot) juga sudah disoraki,” kata perempuan itu.


ANTARA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

35 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

38 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

41 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

51 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

52 hari lalu

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

Indonesia pernah diguncangkan dengan kasus penyelewangan dana yang dilakukan kroni Soeharto. Yayasan Supersemar kemudian jadi masalah.

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

52 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

52 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

53 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

53 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya