UNS Menganugerahi Goenawan Mohamad Penghargaan Bidang Budaya

Sabtu, 11 Maret 2017 18:22 WIB

Budayawan Goenawan Mohammad memberikan pidato ilmiah di depan Sidang Senat Terbuka Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, 11 Maret 2017. Dalam acara Dies Natalis ke-41 UNS itu, Goenawan mendapat penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Budhaya. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Solo - UNS (Universitas Sebelas Maret) Surakarta menganugerahi penghargaan di bidang budaya kepada budayawan Goenawan Mohamad dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-41, Sabtu, 11 Maret 2017. Goenawan Mohamad dinilai memiliki jasa yang besar di dunia budaya sehingga menerima penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Budhaya.

Sidang senat terbuka itu dihadiri oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta para pejabat di lingkungan UNS. Sebelum menggelar sidang senat, tamu undangan juga menghadiri pembukaan museum serta melakukan uji coba bus listrik di kampus tersebut.

Baca juga: Goenawan Mohamad Luncurkan Buku Puisi 'Fragmen'

Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Budhaya diberikan kepada tokoh yang memiliki andil dalam dunia budaya. "Kiprah Goenawan Mohamad di bidang pengembangan budaya sudah tidak diragukan lagi," katanya di Auditorium Kampus UNS, Sabtu, 11 Maret 2017.

Menurutnya, kampus UNS berada di Kota Surakarta yang merupakan salah satu pusat budaya. Mereka selalu bersentuhan dengan hasil karya para pujangga, empu, serta ilmuwan. Hal itu membuat UNS merupaya memberikan perhatian kepada tokoh yang dipandang berkontribusi besar terhadap kebudayaan.

Goenawan Mohamad dalam sambutannya menyebut bahwa penghargaan itu sebuah apresiasi terhadap kerja kebudayaan bersama banyak orang. "Mengingat saya tidak hanya bekerja sendirian di Tanah Air yang luas ini," kata dia.

Simak pula: Kata Goenawan Mohamad : Frankfurt Book Fair Proyek Sekali Seumur Hidup

Dalam acara tersebut, Goenawan Mohamad berkesempatan membacakan orasi ilmiahnya yang berjudul 'Universitas dan Pasca-Kebenaran'. Materi pidato itu berlatar dari merebaknya berita bohong, informasi palsu, hingga suara kebencian belakangan ini.

Dalam pidato itu, dia mengungkapkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh universitas untuk menghadapi kondisi itu. Ia mengajak universitas menjadi lembaga clearing house (penjernih) di tengah kondisi penyebaran informasi yang karut marut.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

3 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

3 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

6 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

8 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

8 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

8 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

9 hari lalu

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

9 hari lalu

Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

Telkom Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karier versi LinkedIn Top Companies 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

10 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya