11 Provinsi Dapat Pasokan Cabai dari Lombok

Reporter

Sabtu, 11 Maret 2017 06:16 WIB

Pedagang cabai. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Mataram - Sebelas provinsi akan mendapat kiriman cabai dari Lombok. Selama Februari 2017, jumlah cabai yang diantar pulaukan sebanyak 558,647 ton. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding Januari 2017, sebanyak 29,786 ton.

Sekretaris Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Rusniati menjelaskan bahwa terjadi peningkatan selama harga di luar meningkat. "Ya, cabe Lombok dikirim ke luar daerah jika harganya bagus,’’ katanya kepada Tempo, Jumat sore, 10 Maret 2017.

Baca juga:
Pasokan Cabai NTB Dikirim Melalui Pesawat


Sebulan yang lalu, Februari 2017, terbanyak memenuhi permintaan pedagang di Kepulauan Riau sebanyak 426,814 ton disusul DKI Jakarta sebanyak 70,035 ton, Sulawesi Selatan 22,710 ton. Lainnya adalah disuplai ke Riau 18,123 ton, Sumatra Barat 12,710 ton, Kalimantan Barat 10,120 ton. Selebihnya di bawah 2,1 ton.

Sedangkan pada Januari 2017, NTB memenuhi cabai rawit 25,9 ton untuk Kepulauan Riau 17,25 ton, DKI Jakarta 4,5 ton, Riau 2 ton, Sumatra Barat 1,65 ton, Bangka Belitung 500 kilogram. Adapun cabe keriting 3,875 ton yang dikirim ke DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau dan Sumatra Barat. Sedangkan cabai merah sebagai sampel tujuan Sumatra Selatan.

Petani cabai di Lombok mengikuti kenaikan harga dari permintaan pedagang luar daerah. Kalau melambungnya harga itu oleh petani dinyatakan akibat musim hujan yang tidak menentu sehingga merusak tanaman cabai.

Baca pula:
Harga Melonjak, Pedagang Mulai Jual Cabai Kering


Petani dan sekaligus pedagang cabe di Lombok Timur Haji Subhan asal Desa Kerongkong Suralaga Kabupaten Lombok Timur menjelaskan kepada Tempo, Rabu 8 Maret 2017. '' Sekarang belum musim. Nanti Juni hasilnya,'' katanya.

Sekarang ini ia di desanya hanya bisa mendapatkan dua ton saja seharinya. Sedangkan jika bulan Juni bisa mengumpulkan 20 ton atau sekitar lima truck. ''Cuaca yang menjadi faktor utama," ujarnya.

Haji Ihsan dari Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur juga menyebutkan faktor cuaca Ekstrim menjadi kurangnya suplai cabai. ''Kematian tanamannya cukup tinggi, '' kata dia.

Menurutnya banyak petani yang memetik tanamannya walaupun masih tergolong muda. Harga cabai yang rusak hanya Rp 48 ribu - Rp 50 ribu. Tetapi untuk yang cabai yang bagus, petani menjualnya hingga Rp 150 ribu perkilo. "Tetapi Karang yang merah,"' katanya menyebut cabe rawit yang permintaan nya tinggi oleh pedagang Jakarta.

Sebaliknya, cabai keriting yang melimpah produksinya tidak banyak diminta Jakarta. Semalam, kata Ihsan, yang dibawa ke luar Lombok mencapai 10 - 15 truck masing-masing memuat empat ton. Ihsan di Lendang Nangka sebagai Penggerak Membangun Desa membawahi Lima kelompok petani.

Rinawan selaku Ketua Kelompok Tani Tetu-Tetu di Lendang Nangka mengakui faktor cuaca ekstrim menyebabkan rendahnya harga jual perkilo hingga Rp 27 ribu. Tetapi pedagang pengumpul menjualnya Rp60 ribu - Rp70 ribu. ''Ini siapa bermain harga, '' ujarnya.

SUPRIYANTHO KHAFID



Cabe Lombok Dikirim ke 11 Provinsi


KORAN-Nusa, Friday,10/Mar/2017 18:48:44
By: supriyanto

TEMPO.CO - Mataram - 10 Maret 2017
Cabe Lombok dikirim ke 11 provinsi. Selama Februari 2017, jumlah cabe yang diantar pulaukan sebanyak 558,647 ton. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding bulan Januari 2017 sebanyak 29,786 ton.

Sekretaris Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Rusniati menjelaskan bahwa terjadi peningkatan selama harga di luar meningkat. ‘’Ya, cabe Lombok dikirim ke luar daerah jika harganya bagus,’’ katanya kepada Tempo, Jum’at 10 Maret 2017 sore.

Sebulan yang lalu, Februari 2017, terbanyak memenuhi permintaan pedagang di Kepulauan Riau sebanyak 426,814 ton disusul DKI Jakarta sebanyak 70,035 ton, Sulawesi Selatan 22,710 ton. Lainnya adalah disuplai ke Riau 18,123 ton, Sumatra Barat 12,710 ton, Kalimantan Barat 10,120 ton. Selebihnya di bawah 2,1 ton.

Sedangkan pada bulan Januari 2017, NTB memenuhi cabe rawit 25,9 ton untuk Kepulauan Riau 17,25 ton, DKI Jakarta 4,5 ton, Riau 2 ton, Sumatra Barat 1,65 ton, Bangka Belitung 500 kilogram. Adapun cabe keriting 3,875 ton yang dikirim ke DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau dan Sumatra Barat. Sedangkan Cabe Merah sebagai sampel tujuan Sumatra Selatan.

Petani cabe di Lombok mengikuti kenaikan harga dari permintaan pedagang luar daerah. Kalau melambungnya harga itu oleh petani dinyatakan akibat musim hujan yang tidak menentu sehingga merusak tanaman cabe.

Petani dan sekaligus pedagang cabe di Lombok Timur Haji Subhan asal Desa Kerongkong Suralaga Kabupaten Lombok Timur menjelaskan kepada Tempo, Rabu 8 Maret 2017. '' Sekarang belum musim. Nanti Juni hasilnya,'' katanya.

Sekarang ini ia di desanya hanya bisa mendapatkan dua ton saja seharinya. Sedangkan jika bulan Juni bisa mengumpulkan 20 ton atau sekitar lima truck. ''Cuaca yang menjadi faktor utama, '' ujarnya.

Haji Ihsan dari Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur juga menyebutkan faktor cuaca Ekstrim menjadi kurangnya suplai cabe. ''Kematian tanamannya cukup tinggi, '' ucapnya.

Menurutnya banyak petani yang memetik tanamannya walaupun masih tergolong muda. Harga cabe yang rusak hanya Rp 48 ribu - Rp 50 ribu. Tetapi untuk yang baik petani menjualnya hingga Rp 150 ribu perkilo.
"' Tetapi Karang yang merah,'' katanya menyebut cabe rawit yang permintaan nya tinggi oleh pedagang Jakarta.

Sebaliknya, cabe keriting yang melimpah produksinya tidak banyak diminta Jakarta. Semalam, kata Ihsan, yang dibawa ke luar Lombok mencapai 10 - 15 truck masing-masing memuat empat ton. Ihsan di Lendang Nangka sebagai Penggerak Membangun Desa membawahi Lima kelompok petani.

Rinawan selaku Ketua Kelompok Tani Tetu-Tetu di Lendang Nangka mengakui faktor cuaca ekstrim menyebabkan rendahnya harga jual perkilo hingga Rp 27 ribu. Tetapi pedagang pengumpul menjualnya Rp60 ribu - Rp70 ribu. ''Ini siapa bermain harga, '' ujarnya.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita terkait

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

27 September 2023

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.

Baca Selengkapnya

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

12 Juni 2023

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

21 Mei 2023

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering.

Baca Selengkapnya

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

27 Maret 2023

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.

Baca Selengkapnya

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

11 Februari 2023

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

6 Februari 2023

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.

Baca Selengkapnya

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

13 Januari 2023

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

13 Desember 2022

Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

Pemerintah Kota Mataram biasanya menggelar perayaan tahun baru di Lapangan Sangkareang secara meriah.

Baca Selengkapnya