Setya Novanto Minta Tak Gaduh, KPK: Jalan Terus  

Reporter

Editor

dewisuci

Selasa, 7 Maret 2017 20:44 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kiri) memilih diam usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dugaan korupsi proyek KTP Elektronik di Gedung KPK, Jakarta, 10 Januari 2017. Ketua DPR ini telah dua kali menjalani pemeriksaan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tak terpengaruh dengan ucapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto yang meminta KPK untuk tidak membuat kegaduhan politik terkait dengan pengusutan dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan apa yang dilakukan KPK telah sesuai dengan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.

"Kami telah melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan sesuai Undang-undang," kata Febri di kantornya, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca juga: Korupsi E-KTP Libatkan Politikus, Jusuf Kalla: Tunggu Lusa

Febri mengatakan pengusutan kasus e-KTP terus dilakukan. Ia meminta semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan. "Kami sedang mengusut kasus e-ktp dan pengusutan dilakukan di jalur hukum, sebaiknya proses hukum itu dihormati bersama-sama," katanya.

Perkara e-KTP menjadi perkara mega korupsi yang ditangani KPK. Selain angka kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 2,3 triliun, perkara ini juga diduga menyeret sejumlah nama besar di kalangan legislatif dan eksekutif.

Sepanjang 2014 hingga berkas dilimpahkan awal Maret 2017, KPK telah memeriksa 294 saksi. Dari ratusan saksi itu, 23 di antaranya adalah anggota Dewan. Febri mengatakan selain dikonfirmasi mengenai proses pembahasan anggaran e-KTP, para anggota DPR itu juga diklarifikasi terkait dengan indikasi aliran dana.

Simak pula: Korupsi E-KTP Libatkan Politikus, Jusuf Kalla: Tunggu Lusa

Ketua Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Golkar Yorrys Raweyai mengatakan kasus e-KTP telah menjadi perbincangan di pengurus pusat hingga ke dewan pimpinan daerah. Ia khawatir jika kasus itu terus berlanjut dan menjadi konsumsi media, elektabilitas Golkar akan terganggu. "Pasti menyandera (Golkar)," ujar dia.

Untuk itu, Setya Novanto mendukung KPK segera menuntaskan penyidikan e-KTP. Namun, ia meminta agar pengusutan tidak menimbulkan kegaduhan politik. "Jangan sampai kegaduhan politik ini mempengaruhi situasi pertumbuhan ekonomi kita yang sudah terbaik, bahkan melebihi negara lain," ucap dia.

MAYA AYU PUSPITASARI | HUSSEIN ABRI



Video Terkait:
Berkas Kasus Korupsi Pengadaan e-KTP Siap Disidangkan
Terkait Kasus E-KTP, Anggota DPR Ade Komarudin Diperiksa KPK
Anas Urbaningrum Diperiksa KPK Terkait Proyek E-KTP

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

20 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

21 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

22 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya