Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, melambaikan tangan saat akan memasuki pesawat terbang pribadinya usai melakukan kunjungan kenegaraan dan pertemuan Bilateral dengan Pemerintah Indonesia, di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 4 Maret 2017. Raja Salman akan melanjutkan kunjungan kenegaraan singkat ke Brunei Darussalam, dan Malaysia. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Nusa Dua - Ketatnya pengamanan Raja Salman di Bali terutama di Hotel St Regis Nusa Dua mengakibatkan rombongan mahasiswa asal Jepang gagal melanjutkan penelitiannya. Mahasiswa Kwansei Gakuin University Jepang itu berencana melakukan observasi uji coba transpantasi terumbu karang di sekitar hotel.
Direktur Nusa Dua Coral Reef Foundation Pariama Hutasoit yang mendampingi rombongan dari Jepang itu mengatakan kegiatan mestinya dilakukan Senin kemarin.
“Tapi kami menyadari pengamanan sangat ketat dan prosedurnya akan sangat rumit kalau bersikeras disana karena tamunya khan VVIP,” ujarnya, Selasa, 7 Maret 2017.
Pariama melanjutkan pihaknya memutuskan kegiatan dipindahkan ke area pantai di depan Club Med, Nusa Dua meski lokasi itu tidak ada lokasi uji coba transplantasi. Disana, mahasiswa Jepang bersama mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Udayana, hanya bisa mengamati kondisi karang serta Padang Lamun.
"Kami hanya mengamati karang yang belum pulih dari kerusakan sebagai akibat pemanasan global," ujarnya.
Menurut Pariama, transplantasi karang yang berada di depan Hotel ST Regis sekitar 150 meter dari garis pantai itu sendiri sebenarnya bisa menjadi obyek wisata bagi Raja Salman dan rombongannya.
“Disitu karang mulai tumbuh dan sudah mulai banyak ikan,” katanya mengenai proyek yang sudah berjalan selama 1 tahun itu. “Saya sudah mengundang Raja lewat Facebook tapi tak mendapat balasan,” kata mantan wartawan ini sambil tertawa.