Kerja Sama dengan Arab Saudi, Polri Akan Bentuk Tim Internal

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 21:21 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan tengah) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kiri tengah) melambaikan tangan saat berfoto bersama usai bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga Islam dan tokoh-tokoh Islam Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Maret 2017. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI akan segera membentuk tim untuk menindaklanjuti kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dalam memerangi radikalisme dan mengatasi persoalan lain. “Kami akan membentuk tim internal. Kami inventarisasi permasalahan kami selama ini apa,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di Markas Besar Polri, Senin, 6 Maret 2017.

Menurut Martinus, inventarisasi masalah dilakukan untuk melihat pokok persoalan, misalnya apakah menyangkut soal pertukaran informasi yang tersendat atau sulitnya mendapatkan informasi. Juga apakah ada warga negara Indonesia yang terlibat terorisme di Arab Saudi atau orang di Indonesia yang terlibat.

Baca:
Perangi Terorisme,Indonesia-Arab Harus Kerja Sama ...
Pidato Raja Salman Teguhkan Komitmen Berantas ...
Polisi Bentuk Tim Pemberantasan Terorisme Indonesia-Arab

Polri akan membentuk tim yang saling bertukar informasi dengan Arab Saudi. Kerja sama juga memungkinkan untuk sektor selain terorisme. Selain itu, akan ada tim yang dibentuk untuk memerangi masalah narkoba dan uang palsu. “Itu juga menjadi pertukaran kerja sama kami.”

Polri akan mendorong tim yang akan bekerja sama di bidang terorisme terdiri atas anggota Detasemen Khusus Antiteror. Sedangkan personel Badan Reserse Kriminal akan masuk tim yang menangani narkoba dan uang palsu.

Baca juga:
Komite Pengendalian Tembakau: Stop Bahas RUU Pertembakauan

Korea Utara di Balik Kasus Wanita Asing Hilang Misterius?

Menteri Luar Negeri Australia Tak Sabar Hadiri KTT IORA


Menurut Martinus, kerja sama yang akan dibentuk dengan Arab Saudi akan memudahkan, mempercepat, serta melancarkan pengungkapan kasus-kasus terorisme dan kejahatan lain. “Kerja sama itu intinya ada tiga: menjalin komunikasi, melakukan koordinasi, dan berkolaborasi.”

DANANG FIRMANTO





Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya