Women's March Jakarta Mengusung 8 Tuntutan untuk Pemerintah  

Reporter

Sabtu, 4 Maret 2017 16:56 WIB

Peserta aksi mengangkat poster saat mengikuti Women's March Jakarta 2017 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, 4 Maret 2017. Aksi ini menyampaikan 8 tuntutan perempuan indonesia untuk peradaban yang setara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Women's March pertama kalinya digelar di Indonesia, yakni di taman pandang Istana, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2017. Aksi ini diikuti sekitar 700 orang yang merupakan gabungan dari berbagai organiasasi masyarakat.

Mulai dari perempuan, laki-laki, hingga transgender ikut dalam aksi itu. Mereka memprotes masih banyaknya permasalahan sosial di Indonesia yang berbasis pada gender. Dalam aksi itu, ada delapan tuntutan yang dibacakan oleh massa aksi.

"Kami punya persoalan TKW yang dihukum mati di Arab Saudi, ada perkosaan yang tinggi. Komnas Perempuan mencatat pada tahun lalu saja, ada lebih dari 300 ribu lebih kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia," ujar Caroline Monteiro, Ketua Panitia aksi Women's March Jakarta.

Baca juga:Ratusan Peserta Ikuti Women's March Jakarta


Dalam aksi itu, ada delapan tuntutan yang dibacakan oleh perwakilan massa di depan umum. Mereka menyebutnya sebagai tuntutan Perempuan Indonesia untuk peradaban yang setara.

Pertama mereka menuntut pemerintah membangun kembali masyarakat yang toleran dan menghormati keberagaman. Kedua, mereka meminta pemerintah membangun infrastrukrtur hukum dan kebijakan yang pro keadilan gender.

"Hal ini bisa dilakukan dengan mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Pekerja Rumah Tangga, RUU buruh migran, dan menolam upaya judicial review perubahan KUHP terkait zina, yang jelas merugikan perempuan," kata Olin, sapaan akrab Caroline.

Selanjutnya mereka meminta pemerintah agar lebih aktif dan komperhensif dalam membuat dan mengalokasikan dana untuk program terkait perempuan.

Keempat, mereka meminta pemerintah dan mengajak masyarakat untuk ikut perhatian pada isu lingkungan hidup, perubahan iklim, dan kaitannya dengan hak-hak pekerja perempuan. Mereka merasa alih fungsi lahan dan konflik terkait eksploitasi sumber daya alam, meminggirkan perempuan untuk mengakses dan mengelola SDA.

Selanjutnya mereka menuntut pemerintah agar membangun kebijakan dan pelayanan publik yang pro pada perempuan, pro-individu transgender, dan pro warga disabilitas.

Keenam, mereka menununtut pemerintah dan mengajak masyarakat agar memenuhi HAM dan hak seksualitas bagi individu dan kelompok dengan orientasi seksual berbeda. "Semua tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap individu dengan orientasi seksual dan identitas gender yang berebeda, merupakan pelanggaran konsistusi," kata Olin.

Selanjutnya, mereka memeinta agar partai politik dan pejabat negara memperhatikan hak politik perempuan. Hal ini, menurut mereka, bisa dilakukan dengan mendukung perubahan dalam revisi UU penyelenggaraan pemilu dan RUU Partai Politik dengan mendukung keterwakilan perempuan minimal 30 persen di setiap daerah pilihan (dapil).

Terakhir, mereka mengajak masyarakat agar lebih peduli pada isu perempuan dan dampak kebijakan internasional dari seluruh dunia. "Kita harus menunjukan solidaritas dan keberpihakan pada gerakan perlawanan atas pelanggaran yang terjadi. Baik soal isu fasisme, intoleransi, hingga sentimen publik yang anti-imigran," kata Olin.

EGI ADYATAMA

Simak: Dititipi TKI, Raja Salman Sudah Anggap WNI Seperti Warganya

Berita terkait

Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

53 hari lalu

Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

Perempuan bisa berkarya dan berdaya. Walau begitu, beberapa di antaranya membutuhkan support system saat menghadapi beragam tantangan.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

56 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

Pentingnya mematahkan stigma dan mendukung pengusaha perempuan untuk berdaya di momen Hari Perempuan Internasional ini.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Hambatan Perempuan Berolahraga Versi Asics

56 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Hambatan Perempuan Berolahraga Versi Asics

Dalam menyambut Hari Perempuan Internasional 2024, ASICS merilis riset soal berbagai hambatan perempuan berolahraga. Responden berasal dari 40 negara.

Baca Selengkapnya

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

56 hari lalu

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

57 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

57 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

Rayakan Hari Perempuan Internasional 2024, simak kisah salah satu pengusaha alat pancing yang berhasil mendapat cuan dari bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

57 hari lalu

Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

Bangkok merayakan Hari Perempuan Internasional 2024 dengan beragam acara, menampilkan bakat dan prestasi wanita dalam berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

57 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

57 hari lalu

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional

Baca Selengkapnya

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

57 hari lalu

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Oktober lalu bahwa hampir 43.000 tentara perempuan saat ini bertugas di militer.

Baca Selengkapnya