Selang Hitam di Perut TKI Sri Rabitah Sudah Diangkat

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 18:04 WIB

TKW Lombok Utara Sri Rabitah yang kehilangan ginjal di Doha Qatar. Istimewa

TEMPO.CO, Mataram - Sri Rabitah, 25 tahun, TKI yang pernah bekerja di Qatar sudah menjalani operasi pengangkatan selang berwarna hitam sepanjang sekitar 30 sentimeter yang terdapat dalam perutnya, Kamis pagi, 2 Maret 2017. Operasi yang dilakukan di sebuah rumah sakit yang minta tidak disebutkan namanya itu mulai dipersiapkan pukul 06.00 dan berakhir tengah hari, waktu setempat. Lama operasi berlangsung selama tiga jam 45 menit.

''Alhamdulillah, berkat doa semua, operasi pagi ini berjalan lancar. Doa untuknya, mudahan bisa sehat dan kembali kumpul dengan keluarga,'' kata Kordinator Wilayah Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Saleh kepada Tempo, Kamis petang, 2 Maret 2017.

Baca juga: Ginjal Sri Rabitah Masih Lengkap Berdasarkan Deteksi Awal

Tetapi Muhammad Saleh tidak bersedia menyebutkan isi perutnya karena masih menunggu yang berhak menjelaskan langsung. Menurut Muhammad Saleh, ia mempersoalkan pertama adanya pemalsuan dokumen dari statusnya sebagai penduduk Kabupaten Lombok Utara menjadi tercantum Lombok Barat. ''Biasanya bermasalah kalau sudah demikian. Ini mafia di tingka lokal,'' ujar Saleh.


Infografik: Berdagang Orang ke Malaysia


Kedua, adalah tujuan berangkat bekerja Sri Rabitah bersama 23 orang dari NTB semula diberitahukan ke Abu Dabi. ''Tau-tau kok jadi berubah ke Qatar dan mereka tidak tau,'' ucapnya. Sebelum keberangkatannya mereka menjalani pelatihan di Jakarta selama empat bulan.

Baca pula: Ginjal Sri Rabitah Diambil Majikan, Kemlu Tunggu Konfirmasi

Ketiga, lima hari di rumah majikan kemudian dua hari di rumah ibu majikan tau-tau berbaik hati operasi batu ginjal. Padahal tidak murah dan kotradiksi dengan perilaku majikan yang pagi itu setelah menjalani operasi sorenya dikembalikan ke kantor PT yang menempatkannya ke majikannya yang disebut Madam Gada. ''Tidak ke rumah. Saya menduga ada sesuatu,'' katamnya.

Keempat adalah kejanggalan kalau dioperasi lalu ada slang seharusnya resmi diberitahu karena cuman sebulan. kalau tidak ada rekam medis yang diberikan, tidak akan ada yang tau. Berarti kasus ini sengaja disembunyikan.


Investigasi: Jaringan 'Mafia' Penjual Manusia

Untuk kepentingan pembiayaan perawatan Sri Rabitah, pegiat peduli buruh migran mengajak untuk mengumpulkan dana selain menagih janji tanggung jawab pemerintah. ''Berapa yangdibutuhkan blum tau budget yang diperlukan,'' ujarnya.

Silakan baca: Pemerintah Usut Pengirim Sri Rabitah, TKI yang Kehilangan Ginjal

Seperti diberitakan Tempo, Sri Rabitah warga Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan Lombok Utara baru mengetahui kehilangan ginjalnya setelah menjalani rontgent di Rumah Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara dan RSU Provinsi NTB. Ia didampingi oleh Kordinator Wilayah Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran NTB Muhammad Saleh menemui Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar agar memperoleh bantuan perawatan medis dan hukum yang dialaminya.

Sri Rabitah, diduga kehilangan satu ginjalnya karena diambil tanpa sepengetahuannya sewaktu bekerja di Doha Qatar, tiga tahun lalu. Temuan ini didapat setelah menjalani rontgen di RSU Daerah Kabupaten Lombok Utara di kota Tanjung dan kemudian diperkuat hasil rujukan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB seminggu lalu.

Baca: TKW Asal Lombok Ini Kehilangan Ginjal di Qatar

Sri Rabitah menjelaskan kepada Tempo, semula sekitar Juli 2014, ia ditempatkan di rumah keluarga Madam Gada, keluarga Palestina di Doha Qatar. Hanya sehari kemudian ditempatkan di rumah orang tuanya di lokasi yang berbeda. ''Orang tuanya sakit-sakitan jalannya pincang,'' kata Sri Rabitah asal Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan Lombok Utara.

Tanpa menderita sakit, Sri Rabitah dibawa oleh saudaranya Madam Gada ke rumah sakit dan langsung diinfus walaupun ia menolaknya. Kemudian dipindahkan ke ruang operasi yang penuh peralatan gunting dan pisau. Seterusnya ia mengaku tidak sadarkan diri. Sewaktu sadar, ia melihat tubuhnya penuh selang infus dan kencing darah melalui selang.

SUPRIYANTHO KHAFID

Simak: Seperti Raja Faisal, Raja Salman pun Bahagia di Indonesia


Video Terkait:
Investigasi Majalah Tempo: Perdagangan Manusia ke Malaysia
Korban Perdagangan Manusia, 8 TKI Brebes Diselundupkan Lewat Laut

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

15 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya