Bertemu Raja Arab, Pemerintah Minta Perlindungan Hukum WNI  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 06:33 WIB

Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah Indonesia akan meminta bantuan perlindungan hukum kepada pemerintah Arab Saudi. Permintaan ini akan disampaikan saat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berkunjung ke Indonesia.

"Karena jumlah WNI di Arab mencapai 800 ribu, kami berupaya untuk meminta bantuan hukum jika WNI di sana membutuhkan bantuan," kata Arrmanatha di restoran Spumante, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Melihat jumlah WNI yang mencapai ratusan ribu, Arrmanatha khawatir akan ada banyak WNI yang tersangkut masalah hukum. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berupaya untuk membantu melalui kerja sama yang baik antara Indonesia dan Arab Saudi. "Dalam hal ini hubungan baik kedua negara akan sangat membantu. Kalau kita punya hubungan komunikasi yang baik akan sangat lancar," ujarnya.

Baca juga:
Raja Salman ke Indonesia, Polisi: Sebagian Jalan Ditutup
Raja Arab Kunjungi Bali, Turis Tidak Dilarang ke Pantai

Kedatangan Raja Salman ke Indonesia adalah dalam rangka menjalin kerja sama bilateral kedua negara. Arrmanatha menyebutkan ada sepuluh MoU yang akan ditandatangani Presiden Joko Widodo dan Raja Salman.

Kesepuluh perjanjian itu adalah di bidang kebudayaan, kesehatan, dakwah keislaman, pelayanan udara, pendidikan, kerja sama kelautan dan perikanan, keamanan, investasi, pertanian, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Saksikan: Raja Salman; Penguasa Tajir dari Gurun Tandus

Arrmanatha berujar sebenarnya ada 20 perjanjian yang ingin ditandatangani. Namun, sepuluh kesepakatan lain belum siap untuk dibahas. Meski demikian, Arrmanatha menilai banyaknya cakupan perjanjian yang akan diteken oleh kedua pimpinan negara itu menunjukkan bahwa kedua negara memiliki antusiasme yang tinggi untuk bekerja sama.

"Ini menunjukkan hubungan kedua negara lebih dari sekadar kerja sama masalah keislaman, tapi juga di bidang lainnya. Itu yang menjadi penting," kata Arrmanatha.

MAYA AYU PUSPITASARI

Video Terkait:

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

13 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

19 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

21 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

12 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya