Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengklarifikasi beredarnya salinan surat permohonan fasilitas ke KJRI New York di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 28 Juni 2016. Ia mengaku tidak pernah meminta Sekretariat Jenderal DPR untuk membuat surat permohonan penyediaan fasilitas dan pendampingan tersebut. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan kunjungan kenegaraan Raja Salman Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi merupakan momentum penting. Dia berharap pemerintah mengoptimalkan peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Fadli mengatakan kunjungan pertama Raja Arab Saudi dalam 47 tahun terakhir ini membawa misi diplomasi ekonomi yang sangat positif bagi Indonesia. "Kita tahu bahwa sejak 2016 Arab Saudi giat melakukan diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungannya pada sektor migas. Salah satunya dengan aktif melakukan kerja sama investasi," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.
Ia mengatakan kawasan Asia menjadi tujuan investasi yang menarik seiring dengan perkembangan yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Dalam konteks tersebut, Fadli juga melihat Indonesia memiliki posisi khusus di mata Arab Saudi.
Selain karena berada di kawasan Asia, kata Fadli, Indonesia merupakan negara muslim anggota G20 bersama Arab Saudi dan Turki. Kondisi ini yang membuat Indonesia makin strategis bagi investasi Arab Saudi.
Fadli sangat berharap momentum kunjungan Raja Salman ini benar-benar dioptimalkan pemerintah Indonesia untuk memerinci semua agenda kerja sama ekonomi yang akan dijalin.
"Kedua negara juga sudah melakukan perbincangan intensif sejak 2015 tentang rencana mega-investasi Arab Saudi di Indonesia. Baik itu di bidang energi, perumahan murah, maupun pariwisata. Pertemuan kedua negara nanti harus lebih fokus pada hal-hal konkret," tuturnya.
Meski akan fokus pada isu ekonomi, dia melanjutkan, momen ini penting untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia, serta perlindungan TKI di Arab Saudi.