Bom Bandung, Pelaku Sempat Serang Pegawai Kelurahan Arjuna
Editor
Rina Widisatuti
Senin, 27 Februari 2017 17:32 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Dua pegawai Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, sempat diserang pelaku bom panci yang hendak masuk kantor kelurahan. Dua petugas perlindungan masyarakat, yakni Ardhan Elsabda, 25 tahun, dan Dadi Irawan, 33 tahun, secara bergantian menghalangi pelaku masuk. Namun keduanya tak berhasil menghalau lantaran pelaku mengeluarkan pisau.
Ardhan mengatakan pelaku bom sempat terlihat bingung saat terkepung warga yang mengejarnya di depan kantor Kelurahan Arjuna. "Dia bingung, mungkin karena enggak bisa ke mana-mana," ucap Ardhan kepada Tempo, Senin, 27 Februari 2017.
Baca: Kapolri: Pelaku Bom Bandung Jaringan Jemaah Ansharut Daulah
Rekan Ardhan, Dadi, berusaha mencegat pelaku. Namun usahanya gagal. Pelaku menyabetkan pisau pendek ke arahnya. Beruntung, Dadi berhasil menghindar.
Ardhan kemudian gantian menghadang, tapi akhirnya mundur karena pelaku menyerangnya dengan pisau. "Saya menghindar. Saya jatuh. Dia masuk ke dalam," ujarnya.
Melihat pelaku bom itu masuk, Ardhan kemudian berlari menyusul masuk kantor kelurahan lewat samping. Sementara itu, Dadi berjaga di pintu.
Baca: Bom Bandung, Pelaku: Ledakkan, Lari, Bakar, Tembak, Tewas
Ardhan lantas pergi menuju pintu bagian pelayanan yang terhubung ke ruangan yang dimasuki pelaku. Ia kemudian menutup pintu itu dan menahannya. Dia pun meminta seluruh staf kelurahan keluar lewat pintu samping. "Saya shock juga," tuturnya.
Ardhan menutup pintu itu agar pelaku tidak masuk ruang pelayanan yang dipenuhi staf kelurahan. “Takutnya dia masuk ruangan, soalnya banyak berkas,” katanya.
Staf kelurahan pun akhirnya berlarian kabur keluar kantor. Sedangkan Ardhan menahan pintu. Ia mengaku sempat melihat juntaian kabel dari jaket hitam milik pelaku yang berdiri di depan tangga ujung ruangan. "Saya tidak ada urusan sama kalian. Saya mau densus," ucap Ardhan menirukan pelaku saat itu.
Baca: Bom Bandung, Ini yang Dilakukan Pelaku sebelum Dilumpuhkan
Menurut Ardhan, pelaku bom itu kemudian naik ke lantai dua kantor kelurahan melalui tangga. Di lantai itu, hanya ada aula dan perpustakaan. Melihat itu, Ardhan yang tinggal sendirian di ruang tersebut lalu menutup pintu dan ikut kabur keluar. “Saya keluar lewat ruang pelayanan. Saya telepon polisi,” ujarnya.
Ardhan dan Dadi tidak menyangka pelaku membawa senjata api, bahkan bom. “Nyangkanya enggak bawa. Cuma jaket sama tas saja,” tutur Ardhan.
Pelaku sempat memberi perlawanan sebelum dilumpuhkan polisi. Pelaku kemudian tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
AHMAD FIKRI