Di Binjai, Paket Narkoba Dilempar ke Penjara Pakai Ketapel

Reporter

Sabtu, 25 Februari 2017 16:34 WIB

TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Binjai, Sumatera Utara berulang kali menyita paket narkoba yang diselundupkan dengan cara dilempar dari luar dinding penjara. Selama dua bulan terakhir, petugas menangkap setidaknya 15 paket yang dilempar masuk.

"(Narkoba) ditaruh (dibungkus) di baju lalu dilempar dengan ketapel," ujar Kepala LP Kelas II A Binjai Muhammad Jahari Sitepu saat ditanyai Tempo di Gedung Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Februari 2017.

Baca: Firza Bebas, Polisi Masih Akan Periksa Tersangka Makar Lain

Menurut Jahari, yang baru bertugas di Binjai sejak 4 Januari 2017, paket narkoba kerap dilemparkan pada sore hari. "Masuk antara pukul 14.00 hingga 18.00. Karena ketatnya Petugas Pengaman Pintu Utama (P2U), narkoba dilempar lewat tembok," ujar dia.

Dia berujar bahwa paket narkoba dengan beragam jenis dan bobot yang dilempar masuk LP tak selalu diambil oleh warga binaan. Pihaknya membutuhkan bantuan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian setempat untuk melacak pemasok narkoba dari luar pagar.

"Biasanya petugas saya minta untuk memata-matai siapa yang mengambil paket (yang masuk). Kalau tak ada kami serahkan polisi," ujar dia.

Simak: Choel Mallarangeng Siap Buka Penerima Duit Hambalang, Siapa?

Dalam durasi sebulan 20 hari, Jahari mengaku sudah 15 kali mencegah modus operandi tersebut. Namun, pihaknya masih menelusuri jalur komunikasi warga binaan dengan pelaku di luar LP.

"Saya sempat tangkap tangan langsung. Ada lima (warga binaan) tertangkap mengambil paket, barang bukti dan prosesnya ada di polisi, " tutur Jahari.

Mantan Kepala LP Kelas II B Kota Lubuk Pakam itu mengaku sudah menerapkan 3 shift kerja untuk mengantisipasi modus tersebut. Namun, dia mengeluh soal minimnya sumber daya petugas penjara. "Kami kesulitan bekerja sendiri. Di lapas Binjai hanya ada enam penjaga jaga. Jumlah penghuninya lebih dari 1.200."

Lihat: Polisi Ungkap Pembuat Pupuk Palsu di Wilayah Jawa Barat

Jumlah tersebut menurut dia berdampak pada lemahnya pengawasan. Sebuah LP berisi 1.000 orang, kata dia, dinilai normal bila dijaga oleh setidaknya 100 petugas. "Kapasitas asli Lapas Binjai pun hanya 500 penghuni, tapi kami menampung 1.200 orang," ujar Jahari.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

6 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

10 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

16 jam lalu

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

Polsuspas Kemenkumham menjadi salah satu formasi yang banyak diminati pelamar CPNS. Apa saja syarat pendaftaran CPNS Polsuspas 2024?

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

3 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya