Kapal Tol Laut Mutiara Persada III sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 8 Mei 2015. Kapal jenis RoRo (Roll on-Roll off) dengan Gross-Tonage 15380 ton, melayani jurusan Pelabuhan Panjang Lampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono
TEMPO.CO, Bandung - Indonesia dan Filipina mematangkan rencana pengoperasian jalur laut dengan kapal roll-on roll-off yang menghubungkan Davao City Filipina menuju Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, melalui Pelabuhan Gensan, Filipina. Rencananya, kapal akan diluncurkan pada April. Kabar itu disampaikan Konsulat Jenderal RI untuk Filipina, Berlian Napitupulu, dalam siaran pers, Jumat, 24 Februari 2017.
Berlian meminta dukungan pelaku usaha dari kedua negara agar aktif meningkatkan perdagangan langsung di kedua negara itu. Tujuannya, agar arus barang yang melintas mendukung keberlanjutan jalur laut RoRo Bitung-Gensan-Davao itu.
Peluncuran rute laut kapal RoRo itu disampaikan Berlian dalam “Wednesday Media Forum” pada 15 Februari 2017 yang diselenggarakan Mindanao Development Authority, forum diskusi pejabat pemerintah, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam forum itu, Berlian mengatakan tren perdagangan Indonesia-Filipina masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Berlian tidak merinci nilai perdagangan Indonesia-Filipina. “Perlu upaya pemerintah dan pelaku usaha kedua belah pihak untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan bilateral,” ujarnya.
KJRI Indonesia di Filipina berencana menggelar sejumlah kegiatan untuk mempromosikan potensi perdagangan, kuliner, kebudayaan, dan pariwisata Indonesia di Filipina Selatan sepanjang 2017. Di antaranya First Indonesian Food and Beverages Expo (IFBE) di House of Indonesia di Davao City, Filipina, serta Indonesia Culinary Festival pada 17-19 Maret 2017.