TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, kembali menyegel masjid milik jemaah Ahmadiyah di Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan. Penyegelan tersebut dilakukan yang keenam kalinya. “Penyegelan yang pertama pada 2013. Hari ini, penyegelan yang keenam,” ucap Kepala Bidang Penegakan Aturan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok Yamrin Madina.
Jumat, 24 Februari 2017, 800 petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP berjaga di Masjid Ahmadiyah yang berada di RT 3 RW 7, Kelurahan Sawangan Baru, tersebut. Penjagaan ini menyusul penutupan kegiatan Ahmadiyah oleh warga setempat.
Baca: Ini Kronologi Pengusiran Jemaah Ahmadiyah di Bangka
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Depok Diki Erwi menuturkan petugas gabungan telah berjaga di Masjid Ahmadiyah, Sawangan, sejak tadi pagi. "Dari Satpol PP, ada 120 orang. Ditambah polisi dan TNI, jumlahnya mencapai 800 petugas," ujar Diki.
Yamrin menganggap masjid tersebut harus disegel karena jemaahnya kerap membuat resah masyarakat. Masyarakat, kata Yamrin, menolak aktivitas di masjid itu lantaran keyakinan dan ajaran Ahmadiyah dianggap sesat. Temuan beberapa brosur tentang Ahmadiyah digunakan sebagai penguat keputusan memasang kembali segel.
“Kami mencegah agar tidak ada tindakan anarkistis dari warga sekitar masjid yang belum menerima keberadaan mereka,” ucapnya. Tak ada perlawanan saat petugas memasang papan segel. Penyegelan terakhir dilakukan pada 2015. “Kalau dilepas lagi, kami akan tindak tegas,” ujar Yamrin.
Baca Juga: Ahmadiyah Minta Pemerintah Penuhi Hak Warga Negaranya
Penyegelan masjid tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama Nomor 3 Tahun 2008 dan Nomor 199 Tahun 2008, Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2011 tentang Larangan Kegiatan Jemaah Ahmadiyah Indonesia di Jawa Barat, Peraturan Daerah Depok Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pejabat Penyidik Negeri Sipil, serta Peraturan Wali Kota Depok Nomor 9 Tahun 2011 tentang Larangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Depok.
Namun warga setempat, Aziz Maulana, 35 tahun, mengatakan, sejauh ini, kegiatan di masjid Ahmadiyah yang berada di depan rumahnya tidak mengganggunya. Masjid Ahmadiyah sudah lama berdiri dan kegiatan jemaahnya berjalan seperti biasa. "Mereka sopan. Saya sering ngobrol dan tidak terganggu. Kalau Lebaran haji, saya dikasih hewan korban yang mereka potong," ucapnya.
Azis berujar, ada beberapa ajaran yang ia dengar langsung dari anggota Ahmadiyah. Salah satunya menyebutkan Nabi Muhammad bukan nabi terakhir. "Yang saya tahu itu. Mereka yakin Imam Mahdi sudah datang di Arab."
IMAM HAMDI