Dua Pabrik Semen Baru akan Didirikan di Tuban

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 22:14 WIB

Sebuah grup kesenian Barongan mewarnai aksi mendukung pendirian pabrik Semen Rembang di kantor Gubernur Jawa Tengah, 23 Desember 2016. Massa membawa spanduk dan poster dukungan kepada Gubernur Ganjar untuk tetap mendirikan pabrik semen. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Tuban - Dua perusahaan akan mendirikan pabrik semen di Tuban, Jawa Timur. Pemilik dua pabrik semen baru itu adalah PT Abadi Cement dan PT . Unimine Indonesia. Keduanya sedang mengajukan dan melengkapi syarat-syarat perizinan.

“Kedua pabrik semen itu mengajukan perizinan sejak dua tahun silam,” kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, Selasa, 21 Februari 2017. Nilai investasinya masih dalam revisi.

Baca:
Jadi Tersangka Pemalsuan, Penolak Pabrik Semen ...
Sebelum Lengkapi Syarat MA, Pendirian Pabrik Semen ...

Abadi Cement sedang mengajukan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Desa Sugihan Kecamatan Merakurak. Lahan pabrik untuk PT Abadi Cement di Desa Sugihan sekitar 98,8 hektare. Sedangkan pabrik milik PT Unimine Indonesia diproyeksikan berada di Desa Merkawang Kecamatan Tambakboyo dan di Desa Wolu Tengah, Kecamatan Kerek, Tuban bagian barat.

Jika kelak dua pabrik semen itu berdiri, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bakal memiliki empat pabrik semen. Dua sebelumnya yang sudah beroperasi adalah Dua pabrik semen yang sudah beroperasi, yaitu PT Semen Indonesia yang memiliki empat pabrik. Lokasinya berada di Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Kerek. Lalu Holchim, yang kedua pabriknya berlokasi di Kecamatan Merakurak.

Baca juga:
Polemik Pabrik Semen Rembang Meruncing, Begini ...

Pendirian pabrik-pabrik semen itu membuat para pegiat lingkungan jadi khawatir. Pegiat Yayasan Pecinta Acarina Indonesia, M. Ali Baharudin, mengatakan jika empat semen beroperasi, Tuban terancam kesulitan air bersih. Debit mata air akan mengecil karena eksploitasi tanah areal Pegunungan di Kendeng Utara. “Itu lokasi tanah kapur,” ujarnya.

Saat ini Tuban memiliki sedikitnya 250 titik mata air yang muncul dari bebatuan pegunungan kapur. Lokasinya sebagian besar menyebar di Kecamatan Merakurak, Montong, Semanding, Kerek, Plumpang dan sebagian Rengel. Sebagian besar daerah itu telah dikuasai investor. “Ini yang kami khawatirkan.”


SUJATMIKO

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

41 hari lalu

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

45 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

49 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

52 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya