Undangan Aksi 212 Catut NU, PBNU: Ada Implikasi Pidananya

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 20:47 WIB

Laskar Front Pembela Islam (FPI) mengawal mobil Imam Besar FPI Rizieq Shihab pada aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 11 Februari 2017. Aksi damai ini diisi dengan tausiyah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Hukum Robikin Emhas mengingatkan penyelenggara Aksi 212 untuk tidak mencatut nama tokoh atau organisasi massa Islam Nahdlatul Ulama tanpa konfirmasi. Hal itu ditegaskannya mengingat telah tersebar beberapa meme dan broadcast undangan berlabel Aksi Bela Islam 212 Jilid 2, yang mencantumkan nama KH Ma'ruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir.

"Kami mengingatkan saja, mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan," kata Robikin Emhas di Jakarta, Senin 20 Februari 2017.

Baca juga:
Kawal Aksi 212, Polda Metro Bakal Kerahkan 10 Ribu Personel
Rizieq, GNPF-MUI & Munarman Tak Ikut Aksi 212, Ini Kata FPI

Ia mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dan ternyata Kiai Ma'ruf Amin tidak tahu menahu kegiatan tersebut. "Saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Ma'ruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut," tutur dia.


Robikin berharap siapa pun inisiator dan penyelenggara aksi 212 Jilid 2 agar tidak menggunakan nama KH Ma'ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU.

"Saya minta agar nama NU tidak dicatut karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tidak tahu menahu aksi tersebut," kata alumnus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang yang juga advokat ini.


Sebelumnya, Forum Umat Islam (FUI) yang menginisiasi aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa, 21 Februari 2017 ini. Menurut Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath mengatakan, perwakilan massa aksi 212 akan menemui Komisi Hukum DPR. Mereka akan menyampaikan aspirasinya agar Kepolisian menghentikan proses hukum terhadap Rizieq Syihab, Bachtiar Nasir, dan Munarman.

Baca juga:
Penjelasan Soal Gempa Langka yang Mengguncang Madura
Pengamat Politik: Bisa Jadi SBY Pakai Jurus Pilpres 2014

"Semua bentuk kriminalisasi ulama kami minta dihentikan," kata Al Khaththath di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Februari 2017.

Terkait soal poster undangan aksi dengan gambar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan sejumlah tokoh pun telah dibantah oleh FUI. Koordinator lapangan Aksi 212, Bernard Abdul Jabbar mengatakan FUI tidak pernah membuat poster undangan. FUI juga tak pernah mengundang Panglima TNI untuk berpartisipasi dalam aksi besok.

"Itu hoax, kami tidak mengundang TNI," tutur Bernard. "Kami tidak tahu dari mana datangnya. Itu hoax, itu berita tidak benar."

ANTARA | AHMAD FAIZ | INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

22 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya