Pengamat Politik: Jalan Sulit PAN, PKB, PPP di Pilkada DKI

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 17:54 WIB

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan keterangan kepada media usai menggelar rapat konsolidasi di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 23 September 2016. Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB akhirnya resmi mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga partai kolaisi pengusung Agus-Sylvi di Pilkada DKI Jakarta yaitu PAN, PKB, dan PPP masih menimang-nimang arahnya merapat di putara kedua Pilkada DKI. Di luar Partai Demokrat yang nasionalis, tiga partai tersebut memiliki kesamaan idelogi Islam atau setidaknya didukung oleh organisasi Islam. Adi Prayitno, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, mengakui tak mudah pula PAN, PKB, dan PPP melabuhkan dukungannya antara Anies-Sandi atau Ahok-Djarot.


"Secara umum, kedua paslon relatif berimbang untuk mendapat limpahan suara pendukung Agus-Sylvi," kata Adi. Menariknya, meski partai-partai tersebut memiliki irisan, tapi ada pula bedanya.

Baca juga: Pengamat Politik:4 Kemungkinan Berlabuh Suara Agus-Sylvi


"Kemungkinan pemilih Agus-Sylvi lebih cenderung akan beralih ke Anies. Sebab, pemilih Agus dan Anies memiliki irisan yang senafas, yakni sama-sama pemilih Islam," katanya, melanjutkan.


Meski begitu, menurut Adi, problemnya terletak pada corak keberagaman pemilih Islam antar masing-masing parpol yang berbeda. "Bukan rahasia umum jika corak keberagaman pemilih PAN, PKB PPP dan PKS beda-beda. Meski sesama muslim, acapkali tafsir keislaman mereka tak sama, yang berimplikasi ada pilihan politik yang berbeda-beda," kata Adi. Menurutnya, Anies harus mampu mengkomunikasikan ceruk pemilih muslim yang berbeda ini.

Baca pula:
Menangkan Agus-Sylvi, Muhaimin: PKB Pakai Suara ...
PPP Djan Faridz Dukung Ahok, Kubu Romy: Itu Pribadi ...


Sementara, kesempatan Ahok-Djarot menarik pemilih Agus-Sylvi sebelumnya pun, menurut Adi, masih punya peluang pula. Cuma problemnya, jika ini terjadi, PAN, PKB dan PPP gabung ke Ahok kemungkinan akan terjadi konflik batin antara partai dan konstituen mereka. "Sebab mayoritas pemilih mereka ‘anti-ahok’ yang dianggap menista agama. Pada titik inilah solidaritas partai-partai ini diuji untuk menertibkan pendukungnya," kata Adi.


Advertising
Advertising

S. DIAN ANDRYANTO

Simak: Kawal Aksi 212, Polda Metro Bakal Kerahkan 10 Ribu Personel

Berita terkait

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

4 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

16 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

3 Juni 2023

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

3 Juni 2023

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.

Baca Selengkapnya