Kisah Menteri Khofifah 2 Tahun Membujuk Suku Anak Dalam

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 20 Februari 2017 04:01 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 25 Januari 2017. Rapat ini membahas evaluasi APBN Kementerian Sosial tahun 2016 dan isu-isu aktual lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jambi - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan 23 unit rumah yang dibangun Kementerian Sosial bagi Suku Anak Dalam di Desa Pulau Lintang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Pada Sabtu, 18 Februari 2017, Khofifah senang bisa mewujudkan janjinya menyediakan rumah bagi penduduk pedalaman ini.



"Alhamdulillah, setelah melakukan pendekatan hampir dua tahun akhirnya mereka (Suku Anak Dalam) mau menetap," kata Khofifah saat menyerahkan hunian tetap kepada 23 kepala keluarga Suku Anak Dalam.

Baca: Tangisan Khofifah Saat Suku Anak Dalam Menyanyikan Indonesia Raya...

Menurut, lahan untuk rumah mereka bagian dari wilayah Kecamatan Bathin VIII yang disediakan Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Sedangkan fisik rumah berikut isinya ditanggung Kementerian Sosial. Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

<!--more-->



Kementerian Sosial mengalokasikan anggaran Rp 36 juta untuk membangun setiap rumah. Sedangkan isi perabotan berupa kasur, bantal, dan selimut Rp 3 juta untuk setiap kepala keluarga. Selain itu, masih ada bantuan paket kepada 21 siswa sekolah dasar senilai Rp 200 ribu untuk satu anak, sembako, serta bantuan sandang.

"Total bantuan yang diberikan senilai Rp 901,2 juta," kata Khofifah yang mengaku tidak mudah mengajak warga Suku Anak Dalam untuk tinggal menetap. Mengingat selama ini mereka memiliki tradisi melangun atau meninggalkan tempat tinggalnya ketika ada kerabat meninggal.

Tradisi hidup berpindah-pindah dan mengandalkan alam untuk menunjang hidup dan kebutuhan sehari-hari, memang tidak mudah diubah. "Butuh ketelatenan dan kesabaran saat melakukan pendekatan untuk mengajak mereka tidak hidup nomaden lagi," ujarKhofifah.



Mengajak Suku Anak Dalam hidup menetap, kata Khofifah, bertujuan supaya mereka lebih sejahtera dan mandiri. Tidak cuma soal permukiman, mereka memerlukan pelayanan administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, kehidupan beragama, akses kesempatan kerja, ketahanan pangan, dan pelayanan sosial lainnya.

<!--more-->

Menyediakan tempat tinggal permanen barus tahap awal. Khofifah berjanji akan mengupayakan bantuan sosial antara lain Program Keluarga Harapan, beras untuk keluarga sejahtera, bantuan lansia, dan bantuan disabilitas.

"Setelah secara administratif rapi, pelan-pelan kami cover dengan sejumlah bantuan perlindungan sosial. Mereka akan didampingi hingga dua tahun ke depan," kata Khofifah sembari berharap Suku Anak Dalam lainnya mengikuti.



Salah seorang yang dimukimkan, Sitam, 22 tahun, mengaku senang dengan tempat tinggal barunya. "Di sini tidak kehujanan dan kepanasan. Lebih enak tidurnya," kata Sitam yang tingga; bersama, Bala, 20 tahun, istrinya. Sitam mempunyai 3 anak: Aisah (4), Abraham (2), dan Ram, 4 bulan. Selama ini mereka tinggal secara berpindah dengan kondisi rumah seadanya.

<!--more-->

Selama berpindah-pindah, menurut Sitam, setiap malam harus menahan dingin angin dan gigitan nyamuk. Makin sengsara ketika hujan lebat turun mengguyur rumahnya. "Sekarang di sini saya betah, istri dan anak-anak juga senang. Saya mau menata hidup lebih baik," kata Sitam berjanji.



Advertising
Advertising

Permai, 26 tahun, warga Suku Anak Dalam lainnya yakin akan bias hidup sejahtera setelah mempunyai rumah permanen. Selama ini, Permai bersama Putri, 23 tahum istrinya dan dua orang anaknya Nathail, 3 tahun serta Joshua, 3 bulan, hidup berpindah-pindah. Rumah yang dihuni tanpa kamar. “Semuanya ngumpul di satu ruangan. Atap dan dinding seadanya.”



Mata pencaharian Permai berburu babi hutan. Untuk mendapatkan seekor babi terkadang berjalan hingga 100 kilometer di hutan. Babi itu dijual dengan harga Rp 6.000 sekilo. Uangnya untuk membeli beras dan minyak goring. “Jarang 100 kilometer kadang dapat kadang tidak dapat babi,” kata Permai.

ANTARA

Berita terkait

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

3 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

9 hari lalu

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

12 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

19 hari lalu

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

30 hari lalu

Khofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan

Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

31 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

31 hari lalu

Respons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024

Sekjen PDIP mengatakan komunikasi politik dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

32 hari lalu

Nama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?

Survei Acurrate Research and Consulting Indonesia ini menyebutkan peluang Khofifah, Risma, Cak Imin di bursa Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya