Satu Tewas di Peresmian Air Mancur Sri Baduga, Kronologinya...  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 19 Februari 2017 13:11 WIB

Kemilau Air Mancur Sri Baduga di kawasan Taman Sri Baduga Maharaja, Situ Buleud, Purwakarta, Jawa Barat, 1 April 2016. Dibangunnya air mancur terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan menjadi sarana hiburan untuk warga Purwakarta. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Purwakarta - Indra Kusumawati, 42 tahun, seorang warga Kelurahan Nagri Kaler, Purwakarta, meninggal setelah menyaksikan atraksi kembang api berjoget di Taman Air Mancur Sri Baduga, Purwakarta, Jawa Barat.

Keterangan yang dihimpun Tempo, Sabtu malam, 18 Februari 2017, menyebutkan, Kusumawati yang datang ke lokasi acara peresmian tahap tiga air mancur senilai Rp 56,9 miliar buat merayakan reuni bersama kawan se-SMA-nya itu, terlepas dari kawannya saat mengantre di pintu keluar.

Ketika itu, antara antrean ribuan penonton yang akan keluar arena air mancur dan yang akan masuk pada sesi kedua atraksi, terjadi saling dorong. Akibatnya, banyak di antara penonton yang berjatuhan, termasuk Kusumawati.

Korban kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri. Ia langsung dievakuasi tim P3K panitia peresmian air mancur ke rumah sakit Bayu Asih. Sayang, di tengah perjalanan Kusumawati keburu mengembuskan nyawa terakhirnya.

Lihat: Begini Kemilau Air Mancur Sri Baduga, Air Mancur Terbesar di Asia Tenggara

Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Denny Darmawan mengatakan sesuai hasil visum yang dilakukan tim dokter, Kusumawati meninggal disebabkan serangan jantung.

"Kesimpulan kami, almarhumah meninggal karena serangan jantung. Indikasinya, kondisi wajah korban yang terlihat membiru," ujar Denny, Ahad, 19 Februari 2017. Ia menjelaskan, tak ada bekas luka apa pun termasuk indikasi yang ditudingkan bahwa korban meninggal akibat terinjak-injak penonton lain.

Denny menuturkan, semula tim dokter akan melakukan tindakan bedah untuk menemukan penyakit yang selama ini diidap korban. Namun, pihak keluarga tak mengizinkannya dan ingin segera mengurus jenazah Kusumawati.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung mendatangi rumah duka pasca-kejadian. Ia pun tak lupa menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang menimpa almarhum guru sekolah dasar yang terjadi di luar perkiraannya itu.

"Saya minta maaf atas kejadian ini, semoga pihak keluarga tabah menghadapinya," ujar Dedi. Saat itu, Dedi juga menyerahkan ‘biaya kematian’ Rp 20 juta untuk dimanfaatkan buat kepentingan pengurusan jenazah dan tahlilan.

Yeyet, adik Kusumawati, mengaku kaget dan sedih atas peristiwa yang menimpa kakanya tersebut.

"Terus terang saya kaget, karena sebelum berangkat menuju air mancur itu dia bilang, Ahad ini, 19 Februari 2017, mau pindah rumah, dia bantuannya," kata Yeyet mengenang dengan nada sedih.

Yeyet mengaku sudah mengikhlaskan peristiwa meninggalnya Sukmawati tersebut dan tidak akan melakukan tuntutan apa pun kepada pihak panitia penyelenggara peresmian Taman Air Mancur Sri Baduga yang ditonton oleh sekitar 50 ribuan pelancong lokal, regional, nasional, bahkan internasional itu. "Kami dan keluarga sudah mengikhlaskannya," ujar dia menambahkan.

Selain korban meninggal, peresmian tahap ketiga atraksi air mancur berjoget itu mengakibatkan belasan korban pingsan akibat kekurangan oksigen dan dehidrasi. Untunglah mereka tertolong setelah dievakuasi ke rumah sakit Bayu Asih dan sejumlah puskesmas.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

21 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

31 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

52 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Jenis Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

4 Maret 2024

Inilah 4 Jenis Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

Tidak semua jenis kecelakaan masuk dalam cakupan perlindungan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kerjasama Perusahaan dan Rumah Sakit untuk Keselamatan Kerja

3 Maret 2024

Pentingnya Kerjasama Perusahaan dan Rumah Sakit untuk Keselamatan Kerja

PERDOKI mengingatkan pentingnya kolaborasi perusahaan dengan penyedia layanan kesehatan dalam menangani persoalan kesehatan dan keselamatan kerja.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

20 Januari 2024

Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Saluran Air Limbah di Meikarta: 2 Pekerja Mati Lemas, 1 Semaput

11 Januari 2024

Perbaiki Saluran Air Limbah di Meikarta: 2 Pekerja Mati Lemas, 1 Semaput

Dua pekerja tewas saat memperbaiki saluran pengolahan air limbah di area Distrik 1 Meikarta, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya