Kasus Suap Patrialis, MKMK Sambangi KPK untuk Lengkapi Bukti

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 Februari 2017 21:18 WIB

Ketua Majelis Kehormatan MK (MKMK) Sukma Violetta bersama anggota (dari kiri) Achmad Sodiki, Anwar Usman dan As'ad Said Ali, dalam sidang pembacaan putusan hasil penelusuran dugaan pelanggaran etik berat yang dilakukan hakim MK Patrialis Akbar, di Mahkamah Konstitusi, 6 Februari 2017. MKMK memutuskan memberhentikan sementara Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi yang terjaring OTT KPK terkait dugaan menerima suap uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi kembali menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa dugaan pelanggaran etik yang dilakukan hakim MK, Patrialis Akbar, Senin, 13 Februari 2017. Pemeriksaan ini merupakan yang kedua kali dilakukan Majelis Kehormatan MK di KPK.

"Kami ke KPK melakukan koordinasi untuk melengkapi bukti-bukti bagi kami sebelum membuat putusan akhir dalam perkara dugaan pelanggaran berat yang dilakukan hakim terduga," ucap Ketua Majelis Kehormatan MK Sukma Violetta di KPK, Senin.

Sukma mengatakan ada banyak informasi tambahan yang mereka butuhkan dalam pemeriksaan kali ini. Namun Sukma enggan menyebutkan siapa saja yang diperiksa Majelis Kehormatan hari ini. "Kami belum bisa mengatakan berapa saksi yang diperiksa. Nanti lihat saja dalam putusan yang akan kami sebutkan saksi-saksinya," ujarnya.

Baca: Dugaan Suap Patrialis Akbar, KPK Periksa Dua Hakim MK

Sukma menjelaskan, dia masih belum tahu kapan putusan dugaan pelanggaran etik Patrialis akan ditetapkan. Ia berharap, dalam waktu dekat, musyawarah segera dilakukan.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menuturkan Majelis Kehormatan tak perlu lagi datang untuk menyempurnakan berkas pemeriksaan etik. Menurut dia, Majelis Kehormatan bisa meminta informasi yang dibutuhkan tanpa harus datang kembali ke KPK.

"Kalaupun nanti ada satu-dua (kurang informasi) atau mungkin enggak lengkap, bisa menghubungi kami. Kami bisa memberikan informasi. Ya, secara informal, enggak perlu lagi datang," ucap Laode.

Simak pula: Kasus Suap Patrialis, Begini Liku-liku Kartel Daging Sapi


Laode mengatakan informasi yang diberikan KPK kepada Majelis Kehormatan dirasa cukup untuk menentukan sikap terhadap Patrialis. "Menurut keterangan dari Bu Sukma dan Pak Anwar, untuk sementara kelihatannya cukup," ujarnya.

Patrialis ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari Basuki Hariman, pengusaha daging impor, terkait dengan uji materiil Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Agar mengabulkan sebagian gugatan, Patrialis diduga dijanjikan duit Sin$ 200 ribu oleh Basuki.

MAYA AYU PUSPITASARI




Berita terkait

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

18 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

23 jam lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

1 hari lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

1 hari lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga

2 hari lalu

Kelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra berkelakar saat ada pemohon gugatan yang absen dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

2 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya