Para Lurah Kulon Progo Bingung Sikap Warga Penolak Bandara

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 Februari 2017 18:01 WIB

Ratusan petani penggarap lahan pesisir pantai Kulonprogo yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penggarap Lahan Pesisir (FKPLP) menggelar aksi di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Yogyakarta, 15 September 2016. Mereka melakukan aksi demontrasi menuntut dana kompensasi ganti rugi dampak pembangunan bandara sebesar sepertiga dari 727 miliar rupiah. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta -Para kepala desa di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo yang wilayahnya terdampak pembangunan bandara baru mengaku gamang karena hingga Februari 2017 ini masih ada puluhan keluarga terdampak yang masih bertahan tak mau pindah dari lokasi calon bandara.

Padahal pembersihan lokasi lahan bandara ditarget selesai pertengahan 2017 ini. Namun data warga yang hendak direlokasi belum juga memperoleh kepastian.


Para kepala desa di Kecamatan Temon itu pun mengadu kepada pemerintah dan DPRD DIY pada Senin 13 Februari 2017 guna mendesak segera ada solusi penyelesaian secepatnya karena posisi perangkat desa seolah terjepit antara kelompok warga yang setuju pergi dari lokasi dan tidak mau pergi.

Kepala desa Kecamatan Temon itu berasal dari Desa Palihan, Glagah, Jangkaran, Sindutan, dan Kebonrejo.

“Kalau orang Jawa itu ibarat tega larane ora tega patine, kalau mereka yang nolak terus itu nanti kleleran piye ? (tega sakitnya, tidak tega atas kematiannya, kalau mereka yang menolak terus nanti menggelandang bagaimana?),” ujar Kepala Desa Palihan Kecamatan Temon Kulon Progo Kalisa Paraharyana menggambarkan posisi perangkat desa menghadapi penolak bandara yang tak mau memilih opsi ganti rugi apapun.


Baca : Lokasi Calon Bandara New Yogyakata di Kulon Progo Rawan Bencana


Kalisa menuturkan, saat ini dari warga terdampak bandara di desanya, masih ada 45 keluarga yang kukuh tak mau mengambil opsi ganti rugi terakhir yakni bentuk relokasi. Padahal untuk warga terdampak langsung, dalam perjanjian pemerintah diwajibkan menyediakan tanah kas desa untuk relokasi warga.

Opsi relokasi menjadi pilihan terakhir karena opsi untuk pembayaran dalam bentuk uang sudah ditutup. Di Palihan ini, baru ada 133 yang resmi mengajukan relokasi.


Kepala Desa Glagah, Agus Parmono, menuturkan, di desanya ada 40 keluarga dari total 130 keluarga yang masih menolak mendapat ganti rugi relokasi.

“Kami sudah terlanjur usulkan lahan relokasi sebanyak 5,3 hektar jadi terpaksa diturunkan luasannya menjadi sekitar 4,8 hektar karena warga penolak bandara tetap tak mau mengambil opsi relokasi itu,” ujar Agus.

Warga penolak bandara yang dimaksud merupakan kelompok Wahana Tri Tunggal. Yang selama ini getol menyuarakan penolakan pembangunan bandara.


Kepala Bidang Pertanahan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo Sugimo menuturkan memang saat awal pembebasan lahan bandara dimulai, pemerintah menyiapkan lahan relokasi bagi 518 keluarga terdampak. Namun kemudian yang mengajukan relokasi di tanah kas desa itu menyusut menjadi 278 keluarga.


“Yang menjadi persoalan saat ini khususnya Desa Palihan karena tanah kas desa untuk relokasi ternyata juga habis untuk lahan bandara, belum ada tanah pengganti,” ujarnya.


Kepala Bidang Hak Atas Tanah Badan Pertanahan Nasional DIY Suardi menuturkan, terkait terus berubahnya data warga yang hendak direlokasi ini tentu saja berpotensi menganggu proses ganti rugi lahan bandara.


PRIBADI WICAKSONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

5 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

7 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya