8 Sekolah Ini Berani Turunkan Iklan Rokok  

Jumat, 10 Februari 2017 21:34 WIB

Murid SMPN 7 dan SMPN 2 Bandung menunjukkan stiker kampenye lingkungan sekolah bebas iklan dan penjual rokok di Bandung, Jawa Barat, 13 November 2015. Aksi yang bertema #TolakJadiTarget ini digelar serentak di 360 sekolah di lima kota di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan sekolah di Kota Bekasi dan Tangerang Selatan, Jumat, 10 Februari 2017 secara bersamaan membersihkan lingkungan sekolah mereka dari 'serangan' iklan rokok.

Sekolah tersebut di antaranya lima sekolah di Kota Bekasi yakni SMPN 1, SMPN 4, SMPN 17, SMPN 23, dan SMPN 6 serta tiga sekolah di Kota Tangerang Selatan yakni SMPN 2, SMAN 8, dan SMKN 1.

Menurut Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari pembersihan iklan rokok di Bekasi didukung penuh dari Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu.

Berita terkait: Sekolah di Lima Kota Menolak Menjadi Sasaran Industri Rokok

Penurunan iklan rokok di sekitar sekolah ini adalah bentuk penolakan siswa, guru serta masyarakat sekitar sekolah terhadap perusahaan rokok yang dengan sengaja meletakkan iklan rokok di sekitar sekolah untuk menargetkan anak-anak sebagai perokok pengganti.

"Aksi penurunan iklan rokok ini juga didukung oleh Camat Pondok Gede, Bekasi serta Satpol PP yang membantu siswa dan guru dalam menurunkan iklan rokok serta menggantinya dengan spanduk baru yang berisi ajakan untuk melindungi anak dan generasi penerus dari target industri rokok," kata Lisda dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat, 10 Februari 2017.

Total terdapat 15 iklan rokok yang berhasil diturunkan di sekitar lingkungan di lima sekolah di Kota Bekasi itu.

Baca juga: Begini Cara Iklan Menggoda Otak Anda

Senada dengan sekolah-sekolah di Kota Bekasi, tiga sekolah di Kota Tangerang Selatan juga menolak menjadi target indusri rokok dengan menurunkan iklan rokok yang menjamur di sekitar sekolah mereka.

Penurunan iklan rokok ini adalah aksi lanjutan dari berbagai aksi kreatif tolak jadi target yang digelar pada Desember lalu.

"Selain itu para pelajar ini juga telah mensosialisasikan mengenai penolakannya menjadi target industri rokok sekaligus menggalang dukungan dari siswa dan guru serta masyarakat sekitar sekolah mereka," kata dia.

Pendampingan pada sekolah ini dilakukan juga Lentera Anak bersama dengan Dinas Pendidikan di lima Kota di Indonesia, yakni Kota Padang, Mataram, Bekasi, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bogor.

Lihat pula: Faisal Basri Sebut Iklan Rokok Menyesatkan Masyarakat

Program pendampingan ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran kritis siswa, guru dan masyarakat luas pada taktik industri rokok yang terus menargetkan anak-anak.

"Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi dan memperkuat anak-anak agar mampu menolak menjadi target industri rokok yang dengan sengaja menempatkan iklan rokok di sekitar sekolah," ucap dia.

Selain di Bekasi dan Tangerang Selatan, saat ini, Lentera Anak bersama Gagas Foundation bahkan sudah berhasil menurunkan iklan rokok di 15 sekolah di Kota Mataram.

Sementara Kota Padang bekerjasama dengan Ruandu Foundation, akan melakukan penurunan iklan rokok di sekitar sekolah pada pertengahan Februari ini setelah sebelumnya mendapat dukungan penuh dari Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah pada awal Februari lalu.

Baca pula: Muhammadiyah Setuju Harga Rokok Naik

Lisda mengaku dari hasil monitoring Tim Lentera Anak pada tahun 2016 ditemukan 61 merek rokok yang mengepung sekolah-sekolah di lima kota ini.

Penempatan iklan rokok di sekitar sekolah ini ditujukan agar anak-anak terpengaruh untuk mulai merokok, sebagaimana disebutkan dalam hasil studi Komnas Perlindungan Anak dan Universitas Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA (UHAMKA) pada 2007, sebanyak 46,3 persen anak mengaku terpengaruh merokok karena melihat iklan rokok.

ANTARA

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

23 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

35 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya