Badan Cyber Nasional, Wiranto: Siap dan Bakal Ditingkatkan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 Februari 2017 15:54 WIB

Ilustrasi Cyber Crime. mia.mk

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan fasilitas untuk Badan Siber Nasional (BSN) sudah ada. "Lembaga yg ditunjuk sebagai embrio BSN adalah badan (Lembaga) Sandi Negara (supaya ada efisiensi. Jadi sudah ada kantor, sudah ada orang, sudah ada alat, tinggal kita tingkatkan," kata dia saat beramah tamah dengan awak media dan tokoh masyarakat di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2017.

Dia menegaskan lagi bahwa BSN dibentuk untuk mengamankan Indonesia dari ancaman modern berupa serbuan siber. Ancaman siber, ujarnya, kini bisa menyerang sistem perbankan, bisnis, kependudukan, hingga program pembangunan.

"Kalau tidak ada proteksi untuk mengatasi serangan siber berskala nasional dan internasional, kita akan banyak kerugian nanti," kata dia.

Baca juga:
Disebut Melarang Aksi di Masa Tenang Pilkada, Wiranto: Itu Keliru

Purnawirawan jenderal itu sebelumnya menegaskan bahwa BSN akan didalangi para awak yang mumpuni di bidangnya. Menurut Wiranto, BSN tak bisa diisi sembarang orang, lantaran harus menangani isu siber yang dinilai sensitif.

Kementerian Pertahanan pun sempat mengungkapkan adanya puluhan ahli Internet dan teknologi informasi atau information technology (IT) untuk membantu tugas Badan Cyber Nasional (BCN).

Simak pula:

Anti-Makar, SBY: Dukung Jokowi Selesaikan Masa Jabatannya


Para ahli IT itu dididik di berbagai institusi di dalam dan luar negeri. "Kami sudah sekolahkan 50 orang untuk pendidikan S-2. Mereka para ahli IT yang hebat," kata Menhan Ryamizard Ryacudu di kantornya pada 5 Januari 2017.

Dia tak menyebut para ahli IT tersebut akan menjadi anggota BSN. Namun, dia memastikan puluhan orang yang dilatih khusus itu mejadi penyumbang informasi untuk BSN.

Para ahli IT pun akan mendukung lembaga cyber yang sudah aktif di Kementerian Pertahanan. Menurut Ryamizard, ada Cyber Defense yang menangani pertahanan negara dari ancaman cyber dari luar. “Dulu kita tahu (ada ancaman) saja, tapi tak bisa serang, sekarang kita bisa," ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.


YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

23 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

25 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

43 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

58 hari lalu

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

59 hari lalu

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya