Ditanya Soal Aksi 112, Wiranto: Polisi yang Jawab  

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 14:25 WIB

Wiranto, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto belum mengetahui pasti rencana unjuk rasa 112 yang akan diadakan Forum Umat Islam (FUI) menjelang hari pencoblosan pemilihan kepala daerah 2017. Aksi itu kabarnya digelar pada 11, 12, dan 15 Februari di sejumlah lokasi di DKI Jakarta.

Baca juga: Disebut Melarang Aksi di Masa Tenang, Wiranto: Itu Keliru

”Saya kan belum tahu. Ya, boleh saja, tapi aturannya bagaimana? Kalau soal (teknis) yang di jalan itu, polisi yang jawab karena izinnya ke polisi,” kata Wiranto setelah kegiatan Coffee Morning di Gedung Kementerian Koordinator Polhukam di Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2017.

Wiranto mengatakan belum tahu agenda dari aksi yang dimulai pada 11 Februari, yang notabene merupakan hari terakhir pelaksanaan kampanye tiga pasangan calon pemimpin DKI.

Wiranto menyerahkan penanganan rencana aksi tersebut kepada polisi. Namun dia berharap agar masa tenang pilkada tak digunakan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

”Minggu tenang itu didesain dalam pemilu (untuk) memberikan waktu untuk masyarakat agar lebih tenang, lebih berkontemplasi memilih siapa pemimpin terbaik yang harusnya mereka pilih,” kata Wiranto.

Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu berprinsip tak akan melarang unjuk rasa masyarakat yang digelar sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kita tak pernah larang aksi, tapi meluruskan aksi itu. Saya selaku Menko akan melakukan langkah-langkah untuk melindungi kepentingan seluruh warga Indonesia, bukan hanya sekelompok saja,” tutur Wiranto.

Baca juga: Masa Tenang Pilkada DKI, Kapolda Minta Aksi 112 Dibatalkan

Sekretaris Jenderal Dewan Syuro Dewan Pimpinan Daerah FPI Jakarta Novel Bamukmin mengatakan aksi 112 akan tetap dilaksanakan meski ada imbauan pembatalan dari polisi. “Akan tetap dilaksanakan. Ini kan bukan untuk mendukung calon tertentu. Bukan hari kerja juga. Alasan polisi apa?” kata Novel saat dihubungi, Rabu.

Novel mengatakan aksi 112 dilakukan untuk mengingatkan penegak hukum agar menyelesaikan kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Aksi ini untuk mengawal, menjaga, dan membela ulama. Juga meminta ditegakkan keadilan, itu terdakwa (Ahok) tidak boleh mengikuti sebagai calon,” kata dia.

Novel memastikan aksi 112 berlangsung damai dan tidak mengganggu ketenangan umum. Aksi itu rencananya diisi dengan long march dari kawasan Monas ke Bundaran Hotel Indonesia.

YOHANES PASKALIS | INGE KLARA



Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

14 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya