Acara Imlek,Warga Tionghoa Jombang Curhat pada Istri Gus Dur

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 6 Februari 2017 04:20 WIB

Sinta Nuriyah. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jombang - Istri almarhum Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, mengingatkan semua kalangan bisa menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Saat menghadiri acara Imlek 2568 dengan puluhan umat beragama di rumah pribadinya di Jalan Juanda Jombang, Jawa Timur, Minggu, 5 Februari 2017, Sinta mengatakan masyarakat harus berhati-hati, terutama menyangkut situasi konfrontatif politik sekarang. Sinta mendengarkan curahan hari sejumlah warga Tionghoa.

Sinta mewanti-wanti agar setiap orang bisa menahan emosi dan tidak terprovokasi. "Jangan sampai bersikap frontal. Harus tabayyun (mencari kejelasan, red) dulu," kata Sinta sambil menambahkan bahwa warisan pluralisme Gus Dur (panggilan Abdurrahman Wahid) saat ini mendapat tantangan luar biasa. Kepentingan politik begitu menonjolkan kebencian, jauh dari cita-cita luhur pendiri bangsa.

Baca: Pemikiran Toleransi ala Gus Dur Masih Dibutuhkan

Setiap perbedaan, menurut Sinta, perlu dihormati dan jangan sampai membuat bangsa ini semakin terpecah belah. Bahkan, sebelum meninggal dunia, Gus Dur mewanti-wanti agar persatuan dan kesatuan bangsa didahulukan.

Willy Sugianto, sesepuh Tionghoa Jombang, mengatakan peran Gus Dur dalam dinamika etnis Tionghoa Indonesia juga sangat besar. Pada zaman Gus Dur, banyak regulasi diputuskan, salah satunya terkait dengan diskriminasi. "Pada era Presiden Abdurrahman Wahid berbagai regulasi diskriminatif dicabut. Belenggunya dibuka. Tionghoa berhutang banyak pada Gus Dur," terang pria yang juga berprofesi sebagai dosen itu.

Imlek tahun ini, lanjut Willy, dilaksanakan dalam suasana Indonesia yang penuh dengan intrik politik yang berpotensi memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Ia berharap, hal itu tidak memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Simak Ini:
Gus Dur, Toleransi dan Ahok

Suster Margaretha dari pemeluk Katolik Jombang, menambahkan jasa Gus Dur bagi demokrasi Indonesia juga sangat besar. Bahkan, kelompok yang selama ini tertindas mendapat pembelaan dari Gus Dur. Dia berharap peristiwa kelam masa lalu tersebut tidak lagi terjadi. "Saya punya banyak teman dengan pengalaman buruk selama Orde Baru, maupun Peristiwa 1965," kata suster senior ini.

Panitia acara ini, Aan Anshori, mengatakan kegiatan ini digelar dengan harapan bisa mendorong meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga keragaman di Tanah Air.
"Kami ingin publik mengetahui pentingnya menjaga keragaman yang ada. Karena bagaimanapun, sejarah peradaban Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kontribusi etnis Tionghoa," kata Aan.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, sambutan, dan diakhiri dengan doa bersama enama tokoh agama lalu ditutup dengan menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Padamu Negeri.

ANTARA

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

7 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

50 hari lalu

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.

Baca Selengkapnya

Khofifah Tak Sapa Yenny Wahid di Harlah ke-78 Muslimat NU

20 Januari 2024

Khofifah Tak Sapa Yenny Wahid di Harlah ke-78 Muslimat NU

Yenny Wahid yang duduk di samping ibunya, Sinta Nuriyah, tak disambut oleh Khofifah. Ia hanya menyampaikan terima kasih kepada Sinta Nuriyah.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Amanat Ciganjur Minta Penyelenggaraan Pemilu 2024 Taati Konstitusi

16 Desember 2023

Amanat Ciganjur Minta Penyelenggaraan Pemilu 2024 Taati Konstitusi

Amanat Ciganjur mendeklarasikan pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur termasuk menaati konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Bantah Kehadirannya Nonton Teater Calon Lawan untuk Cari Dukungan Istri Gus Dur

21 Oktober 2023

Mahfud MD Bantah Kehadirannya Nonton Teater Calon Lawan untuk Cari Dukungan Istri Gus Dur

Bacapres Koalisi PDIP Mahfud MD dan istri Gus Dur Sinta Nuriyah menyaksikan pertujukan Teater Calon Lawan yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bertemu Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid, Gerindra: Tanggalnya Lagi Diatur

19 Agustus 2023

Prabowo Bakal Bertemu Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid, Gerindra: Tanggalnya Lagi Diatur

Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Istri Presiden Ke-4 RI, Sinta Nuriyah dan putrinya Yenny Wahid dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya

Prabowo Cium Tangan Shinta Nuriyah, Politikus Gerindra Ungkap Kedekatan Keduanya

16 Agustus 2023

Prabowo Cium Tangan Shinta Nuriyah, Politikus Gerindra Ungkap Kedekatan Keduanya

Politikus Gerindra Andre Rosiade merespon kedekatan Prabowo Subianto dengan istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Baca Selengkapnya