Dua Kali Padi Kebanjiran, Petani Bojonegoro Kelimpungan

Reporter

Sabtu, 4 Februari 2017 17:14 WIB

Tiga petani memanen tanaman padi yang terendam banjir di Desa Ngulanan, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (8/1). ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Jakarta - Petani di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, rugi besar. Menyusul banjir yang terjadi berturut-turut pada akhir November 2016 dan awal Februari 2017 ini.

Banjir luapan Sungai Bengawan Solo, menggenangi ratusan hektare tanaman padi dan menyebar dibeberapa tempat. Seperti di Kecamatan Kanor, Kasiman, Kalitidu, Trucuk, Ngraho, sebagian Padangan dan Baureno, sejak 3 Februai 2017 lalu. Rata-rata usia tanaman padi, antara 20 hari hingga 35 hari atau musim tanam pertama tahun ini.

Baca juga:


Sepekan Banjir Bengawan Solo, Pengungsi Terserang Gatal
2 Orang Meninggal Akibat Banjir Bengawan Solo


Di Desa Temu Kecamatan Kanor, sedikitnya 315 hektare tanaman padi usia 20 hingga 25 hari, terendam banjir, selama dua hari ini. Banjir juga merendam desa tetangga, seperti Gedongarum, Kedungprimpen dan Pucang.

Jika dirinci, lebih dari 500 hektare terendam banjir. Penyebabnya, jebolnya tanggul di Desa Pucang dan Temu, di pinggir Sungai Bengawan Solo. ”Ya, petani disini jadi kelimpungan,” ujar Kepala Desa Temu, Sentot Pranoto pada Sabtu 4 Februari 2017.

Sentot Pranoto menyebutkan, rata-rata biaya produksi mengolah sawah cukup tinggi. Biaya sekitar Rp 6 hingga Rp 7 juta per hektare. Dengan rincian, pembelian benih padi, pupuk dan perawatan.

Dengan biaya itu, tinggal dihitung, jika banjir menggenangi puluhan hektare sawah di desanya. Padahal Desa Temu dan sekitarnya di Kecamatan Kanor, salah satu daerah lumbung padi Bojonegoro.

Sekretaris Dinas Pertanian Bojonegoro Bambang Sutopo mengatakan, banjir kedua kalinya membuat petani jadi merugi. Apalagi, daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, musim tanam antara satu dengan lainnya berbeda-beda.

Misalnya antara Kecamatan Kanor dengan Kecamatan Kalitidu, Gayam, Malo, berbeda. Ada musim tanam pertama, tetapi di tempat lain, saatnya panen. “Rugi kedua kalinya, banjir kali ini,” ujarnya pada Sabtu 4 Februari 2017.

Sebelumnya data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, banjir meremdan lahan padi luas sekitar 1750 hektare, yang terjadi akhir November hingga awal Desember 2016.

Banjir yang menyebar di 11 kecamatan ini, merugi sekitar Rp 7,4 miliar. Yang terparah di antaranya di Kecamatan Baureno, Kanor, Kecamatan Kota, Trucuk, Kalitidu dan Malo.

SUJATMIKO

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

20 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya