PPATK Kerja Sama dengan Australia Putus Aliran Dana Teroris

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 12:01 WIB

Menko Polhukam Wiranto memberikan sambutan dalam acara sosialisasi Satgas Saber Pungli yang diadakan saat Car Free Day di kawasan Monas, Jakarta, 18 Desember 2016. Acara tersebut sebagai bentuk kampanye budaya antipungli di masyarakat. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Australian Transaction Reports and Analysis Center (AUSTRAC) menandatangani kerja sama menanggulangi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris. Kerja sama ini meliputi pertukaran informasi intelijen antar-kedua negara.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan kerja sama ini penting mengingat terorisme adalah kejahatan lintas negara. "Terorisme tidak mengenal batas negara dan dia memerlukan dana besar untuk melakukan aksi," kata Wiranto di kantor PPATK, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.

Wiranto memperkirakan terorisme akan terus berkembang dan tidak mengenal batas negara. Ia berharap kerja sama kedua lembaga dapat memutus aliran dana ke jaringan terorisme. "Kami berharap, dengan memutus jalur keuangan mereka, mereka tidak dapat beraktivitas dengan baik," ujarnya.

Wiranto menyebut sudah banyak aliran dana yang masuk ke jaringan terorisme di Indonesia. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut. "Ini suatu kegiatan yang semi-tertutup sehingga tidak semua bisa kami buka ke masyarakat," katanya.

Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan mengatakan pemerintahnya mendukung Indonesia melaksanakan Mutual Evaluation pada 2017. Bentuknya, memperkuat sistem teknologi informasi di PPATK dan penyediaan ahli di bidang anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Keenan mengatakan tenaga ahli tersebut bakal melibatkan Kejaksaan Agung dan Kepolisian Federal Australia. Australia, kata dia, berkomitmen menjaga kerja sama yang erat dan efektif dengan Indonesia. "Indonesia salah satu atau mitra strategis terpenting bagi Australia, khusus mengenai keamanan nasional," ucapnya.

Menurut dia, kerja sama ini penting untuk memutus aliran dana terorisme melalui kerja sama kedua lembaga yang sudah terjalin sejak 2009. "Sangat penting kami bekerja sama untuk menghentikan aliran dana guna mendeteksi aktivitas terorisme," kata Keenan.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

8 hari lalu

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

3 Februari 2024

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

Jokowi sebut Mahfud MD merupakan Menko Polhukam paling lama menjabat dalam dua periode pemerintahannya. Betulkah? Siapa Menko Polhukam lainnya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala PPATK Ungkap Kasus Dana Kampanye Ilegal, Ini Sejarah Panjang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

19 Desember 2023

Kepala PPATK Ungkap Kasus Dana Kampanye Ilegal, Ini Sejarah Panjang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana sebut adanya dugaan aliran dana kampanye ilegal. Ini sejarah lembaga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Baca Selengkapnya

PPATK Sebut Dugaan Aliran Dana Kampanye Ilegal, Ini Profil Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

19 Desember 2023

PPATK Sebut Dugaan Aliran Dana Kampanye Ilegal, Ini Profil Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan adanya dugaan aliran dana kampanye yang bersumber dari tambang ilegal dan penyalahgunaan BPR.

Baca Selengkapnya