Balita Tewas Penuh Luka, Pemilik Panti Asuhan Jadi Tersangka

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 17:49 WIB

Penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa yang mengalami sakit jiwa dikurung di dalam ruangan jeruji di Pekanbaru, Riau, 29 Januari 2017. Kamar penghuni panti jompo tersebut, layaknya sebuah kamar dalam penjara. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menetapkan pemilik Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Lili Rahmawati, sebagai tersangka kasus penganiayaan yang berujung meninggalnya seorang balita, Muhammad Zikli, 1,8 bulan.

"Lili ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Komisaris Bimo Aryanto, Selasa, 31 Januari 2017.

Menurut dia, Lili sebagai orang yang bertanggung jawab atas meninggalnya Zikli yang dititipkan di panti asuhan tersebut. Keluarga korban menduga Zikli tewas dianiaya di panti asuhan tempat dia dititipkan, setelah ditemukannya luka di sekujur tubuhnya.


Baca: Kematian Balita Ini Diduga Janggal, Polisi Bongkar Makamnya

Lili dijerat dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah ke Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman 10 tahun penjara.

Kasus penganiayaan balita terungkap saat paman korban, Dwiyatmoko, melapor ke Kepolisian Resor Kota Pekanbaru. Dwiyatmoko melihat kejanggalan karena jenazah korban penuh luka, antara lain di kemaluan, punggung, bibir, tangan dan kaki. Sebelum meninggal, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Senin, 16 Januari 2017.

Pihak rumah sakit enggan memberitahu penyebab kematian bocah tersebut dan menyarankan keluarganya melapor ke polisi. Namun pengurus panti asuhan mengaku korban meninggal akibat mengalami demam tinggi. Tidak puas dengan jawaban itu, Dwiyatmoko melapor ke polisi.

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan, termasuk membongkar kuburan M. Zikli untuk dilakukan otopsi. Polisi menemukan adanya unsur kekerasan akibat benda tumpul pada tubuh korban. Terdapat luka akibat benda tumpul pada bagian pelipis, perut dan punggung.

Kasus lain terungkap setelah Lembaga Perlindungan Anak Riau melakukan sidak di dua panti jompo milik Yayasan Tunas Bangsa lainnya. LPA Riau menemukan adanya praktek tidak manusiawi dilakukan yayasan terhadap penghuni panti.


Simak: Diperlakukan Tak Manusiawi, Penghuni Panti Jompo Dievakuasi

Warga lansia dikurung dalam ruangan seperti penjara, digabung dengan penderita sakit jiwa. Ruangan tampak terlihat kotor karena tidak ada sekat pemisah antara tempat tidur dan lubang kakus. Penghuni panti pun tidak diberi makan selayaknya dan kerap mendapatkan kekerasan.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

10 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

19 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

20 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

20 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

23 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

24 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

25 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya