Bagimu Negeri Disebut Sesat, Ini Kata Ketua Asosiasi Ponpes

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 11:32 WIB

Penyair Taufik Ismail. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Reaksi atas pernyataan sastrawan Taufik Ismail terhadap lagu Bagimu Negeri terus bergulir. Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur menyebut Taufik keliru dalam memaknai kata sesat.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (Asosiasi Pesantren) Jawa Timur, Kiai Reza Ahmad Zahid menjelaskan definisi sesat adalah ketika seseorang beritikad menyekutukan Allah dengan hal selain Allah.

“Lirik lagu Bagimu Negeri itu hanya kiasan,” kata Gus Reza kepada Tempo, Selasa 31 Januari 2017.

Baca:
Taufik: Lagu Bagimu Negeri Terdengar Patriotik, tapi Sesat
Taufik Ismail Sebut Bagimu Negeri Sesat, Kiai NU: Berlebihan


Cucu Kiai Mahrus Ali dan menantu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdul Karim ini, mengatakan ada kriteria dan syarat tertentu untuk sebuah perbuatan dikategorikan lafadz yang menjadikan seseorang musyrik. Sedangkan musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, dan merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan yang memiliki arti Mengesakan Allah.

Dalam konteks lirik lagu Bagimu Negeri, menurut Gus Reza adalah kiasan yang menggambarkan tentang pengorbanan bagi kemakmuran negeri. Pengorbanan itu dilakukan dengan tulus dan sekuat raga tanpa maksud menyekutukan Allah sebagai penguasa alam semesta.

“Lirik itu belum terkategori lafadz yang menjadikan seseorang musyrik,” tegas Gus Reza.

Sebelumnya, kritik serupa juga disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdul Muid yang mengatakan tudingan sesat terhadap lirik lagu Bagimu Negeri berlebihan. Lirik yang berbunyi “bagimu negeri, jiwa raga kami” menurut dia adalah ungkapan kecintaan terhadap Tanah Air. “Saya kira tuduhan sesat itu terlalu berlebihan,” kata Abdul Muid.

Sebagai pengagum Taufik Ismail yang kerap menghasilkan karya-karya cadas, Gus Muid--panggilan Kyai Abdul Muid--mengaku kecewa atas pernyataan tersebut. Pengetahuan Taufik Ismail yang tinggi tentang karya seni tidak seharusnya memaknai sebuah lirik lagu secara harfiah.

Baca juga: Taufik Ismail: Tahun Ketiga Jokowi Mirip Kebangkitan PKI

Dia mencontohkan, beberapa kata bisa menjadi musyrik jika dimaknai secara harfiah. Misalnya kalimat “aku kenyang karena makan”. Jika dimaknai secara harfiah maka yang membuat kenyang seseorang adalah makan. Padahal, ada Dzat yang Maha Kuasa yang menciptakan rasa kenyang, yakni Allah SWT.

Lebih jauh Gus Muid mengajak masyarakat melihat konteks penciptaan lagu Bagimu Negeri. Lagu yang diciptakan oleh Kusbini pada tahun 1942 itu menjadi lagu wajib perjuangan dan ditetapkan sebagai lagu nasional pada 1960.

Artinya, proses penciptaan lirik lagu itu memang dimaksudkan membangkitkan kecintaan warga negara terhadap bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan. Bahkan nyawa pun akan dipertaruhkan demi bangsa sesuai ajaran Islam, Hubbul Wathon Minal Iman.

“Dan cinta pada Tanah Air adalah sebagian dari iman dan diperintahkan agama,” tegas Gus Muid.

Sastrawan Taufik Ismail menyebut lagu Bagimu Negeri menyesatkan. "Bagimu negeri jiwa-raga kami?" ujarnya dalam sambutan deklarasi Alumni Universitas Indonesia Bangkit untuk Keadilan di Perpustakaan UI, Jumat, 27 Januari 2017.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

2 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

3 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

4 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

4 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

5 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

10 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

11 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

15 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

15 hari lalu

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya