Menteri Nasir: Tidak Ada Budaya Kekerasan dalam Pendidikan

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 22:17 WIB

Menristikdikti Mohamad Nasir (kanan) melihat sejumlah piagam penghargaan Syaid Asyam saat mengunjungi rumah almarhum di Jetis, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta, 26 Januari 2017. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mewanti-wanti supaya tidak ada tindak kekerasan di dalam pendidikan. Pada Agustus mendatang akan ada penerimaan mahasiswa baru, tidak dibolehkan adanya kekerasan saat pengenalan kampus.

"Tidak ada kekerasan mahasiswa dalam kampus," kata Mohammad Nasir setelah membuka rapat kerja nasional Riset Tenknokogi Perguruan Tinggi di Universitas Gadjah Mada, Senin, 30 Januari 2017.

Jika ada tindak kekerasan di dalam kampus, Nasir menegaskan akan memberikan sanksi. Yaitu sanksi kepada pelaku, sanksi kepada lembaga institusi perguruan tinggi.

Ia menegaskan lagi, tidak ada budaya tindak kekerasan di dalam dunia pendidikan. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak kekerasan kepada yuniornya akan diberi sanksi tegas berupa skorsing, tidak boleh kuliah. Lamanya skorsing bervariasi mulai dengan satu sementer hingga satu tahun.

Nasir juga menyatakan, kegiatan kemahasiswaan yang ada tindak kekerasan akan dihentikan. Jika ada unsur pidana, tidak hanya sanksi dari kampus tetapi diserahkan kepada aparat kepolisian.

Jika masih ada tindak kekerasan dalam kampus, maka pihak perguruan tinggi atau universitas akan diberi surat teguran. Tidak hanya kampus negeri tetapi juga kampus milik swasta.

Sikap itu ditegaskan Nasir terkait kasus yang menimpa para peserta The Great Camping Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Dalam pelatihan dasar mapala itu, tiga mahasiswa meninggal dunia karena tindak kekerasan oleh panitia penyelenggara yang merupakan para senior di mapala Unisi.

Latihan dasar ke-malala-an yang dilaksanakan di lereng Gunung Lawu Karanganyar Jawa Tengah, 13-20 Januari 2017 itu juga mengakibatkan semua peserta luka-luka. Sepuluh mahasiswa juga harus rawat inap di rumah sakit.

Rektor Universitas Islam Indonesia Harsoyo dan Wakil Rektor Tiga Bidang Kemahasiswaan Abdul Jamil mengundurkan diri dari jabatan. Pengunduran diri dari jabatan itu karena pertanggungjawaban moral atas kejadian yang menimpa para mahasiswa itu.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

6 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

9 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

10 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

11 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

15 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

23 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya